5 Hal Tentang Tinitus yang Harus Diketahui
Tinnitus

5 Hal Tentang Tinitus yang Harus Diketahui

No ratings yet.

Centers for Disease Control (CDC) memperkirakan 50 juta orang di Amerika mengalami tinitus. Jumlah tersebut setara dengan lebih dari 15 persen populasi di Amerika, atau hampir satu dari setiap enam orang di Amerika mengalami tinitus. Jadi, apa yang mempengaruhi begitu banyak orang dan apa yang dapat dilakukan oleh penderita tinitus? Yuk, Simak lima hal tentang tinitus yang harus diketahui.

1. Apa itu Tinitus?

Tinitus adalah istilah medis untuk sensasi mendengar suara di telinga Anda ketika tidak ada suara eksternal. Kebanyakan kasus, tinitus merupakan suara subjektif, artinya hanya orang yang mengalaminya yang dapat mendengarnya. Biasanya, orang yang mengalami tinitus menggambarkan suara tersebut sebagai “telinga berdenging”, meskipun ada pula yang menggambarkannya seperti desis, dengung, siul, raung, dan bahkan kicau.

Umumnya suara yang dihasilkan tinitus akan berbeda pada setiap orang, efek tinitus juga berbeda pada setiap individu. Bagi sebagian orang, hal ini terlalu buruk. Tetapi bagi yang lainnya, tinitus tidak pernah berhenti dan dapat membuat kehidupan dan aktivitas sehari-hari menjadi buruk.

Namun ada kesamaan yang dimiliki oleh penderita tinitus adalah keinginan untuk mendapatkan kesembuhan. Bagi kebanyakan orang, keinginan ini begitu besar sehingga mereka akan mencoba apa saja untuk mengurangi gangguan tinitus mereka, termasuk menggunakan akupunktur, obat tetes telinga, pengobatan herbal, hipnosis, dan banyak lagi.

2. Apa Penyebab Tinitus?

Para ilmuwan dan pakar kesehatan belum mengetahui secara pasti tentang penyebab tinitus. Namun beberapa sumber diketahui dapat memicu dan atau memperparah tinitus, antara lain:

  • Suara lingkungan yang bising dan gangguan pendengaran – Paparan suara bising dapat merusak silia non-regeneratif atau rambut halus yang ada di koklea, sehingga menyebabkan tinitus permanen dan/atau gangguan pendengaran. Tinitus yang disebabkan oleh kebisingan sering kali disebabkan oleh paparan terhadap suara bising yang keras dari lingkungan, seperti saat bekerja di pabrik, atau di sekitar alat berat, atau suara tembakan bahkan konser yang berisik.
  • Penuaan — Penuaan alami juga secara bertahap merusak rambut halus, dan penuaan (faktor usia) merupakan penyebab utama gangguan pendengaran. Tinitus adalah gejala umum gangguan pendengaran yang berkaitan dengan usia.
  • Obat ototoksik – Beberapa obat resep seperti antibiotik, antiradang, antidepresan, diuretik, dan lain-lain dapat bersifat ototoksik, artinya obat tersebut berbahaya bagi telinga bagian dalam serta sel-sel saraf yang menghubungkan koklea ke otak.
  • Kondisi pendengaran – Kondisi seperti penyakit meniere diketahui menyebabkan tinitus.
  • Kondisi kesehatan – Tinitus juga dikaitkan dengan sejumlah kondisi kesehatan, termasuk:
    • Penyakit kardiovaskular
    • Hipertensi (tekanan darah tinggi)
    • Masalah tiroid
    • Fibromyalgia yaitu penyakit yang ditandai rasa nyeri diseluruh tubuh yangdisertai rasa lelah dan gangguan tidur
    • Trauma kepala atau leher
    • Ketidaksejajaran rahang
    • Tumor saraf pendengaran, vestibular atau wajah
    • Stres dan kelelahan

3. Apakah Ada Obat untuk Tinitus?

Saat ini belum ada obat yang diketahui dapat mengatasi tinitus. Namun, menurut American Tinitus Association (ATA), ada beberapa terapi dan pilihan perawatan untuk tinitus. Karena tidak ada obatnya, ATA mencatat, “tujuan utama dari semua pilihan perawatan tinitus yang tersedia saat ini adalah untuk menurunkan beban yang dirasakan akibat tinitus.”

Alat bantu dengar adalah salah satu pilihan perawatan untuk tinitus yang ada dalam daftar ATA, dan ahli pendengaran melaporkan bahwa 60 persen orang yang mengalami tinitus merasa terbantu dan nyaman saat menggunakan alat bantu dengar.

Selain alat bantu dengar, terapi suara adalah pilihan perawatan lain yang terdaftar oleh ATA, yang mencatat bahwa alat bantu dengar merupakan komponen efektif untuk sebagian besar protokol terapi suara.

Terapi suara dan alat bantu dengar bekerja dengan menyamarkan suara tinitus dan mengurangi persepsi serta intensitas “telinga berdenging”. Ini membantu mengalihkan pikiran Anda dari tinitus, sehingga membantu menurunkan dampaknya.

4. Apa yang Harus Dilakukan Jika Seseorang yang Anda Kenal Mengalami Tinitus?

Karena penyebab pasti dari tinitus tidak diketahui, ATA menyarankan untuk segera mengunjungi penyedia layanan kesehatan primer dan ahli kesehatan pendengaran untuk evaluasi. Evaluasi ini membantu menentukan apakah ada tinitus dan apa yang menjadi penyebabnya. Tes khusus dilakukan untuk mengevaluasi sistem pendengaran. Beberapa tes ini mengukur ciri-ciri spesifik dari tinitus itu sendiri, tes ini mencakup:

  • Audiometri
  • Evoked response audiometry
  • Tinnitus pitch match
  • Tinnitus loudness match

5. Bagaimana Cara Meredakan Tinitus?

Meskipun tidak ada obat untuk tinitus, alat bantu dengar Starkey memiliki fitur teknologi Multiflex Tinnitus telah terbukti secara klinis dapat meredakan telinga berdenging.

Multiflex Tinnitus semakin meningkatkan kemampuan masking pada alat bantu dengar dengan menciptakan stimulus suara yang dapat disesuaikan dan nyaman sehingga Anda dan konsultan pendengaran dapat menyempurnakannya. Stimulus suara ini meredam suara dari tinitus yang Anda dengar sehingga Anda dapat mengalihkan pikiran dari tinitus dan memulihkan hidup Anda. Segera temui konsultan pendengaran Anda, meraka akan senang hati menjelaskan tentang tinitus dan memberikan solusi untuk Anda.

Sumber:
https://www.starkey.com/blog/articles/2019/07/Tinnitus-101

Please rate this

and share :

Leave a Reply

Your email address will not be published.