Apakah Anda pernah merasakan pusing berputar secara tiba-tiba, telinga berdenging, atau gangguan pendengaran yang datang tanpa sebab yang jelas? Jangan anggap remeh! Bisa jadi itu bukan sekedar akibat kelelahan atau infeksi ringan, melainkan tanda dari kondisi yang lebih serius yang disebut penyakit Meniere. Penyakit Meniere adalah gangguan pada telinga bagian dalam yang dapat mempengaruhi keseimbangan dan kualitas hidup Anda. Penyakit Meniere dapat menyebabkan pusing hebat (vertigo) dan telinga berdenging (tinnitus), serta masalah pada pendengaran dan keseimbangan. Penyakit ini biasanya hanya menyerang satu telinga, tetapi pada 15% hingga 25% penderita, kedua telinga dapat terpengaruh.
Penyakit Meniere jarang terjadi pada anak-anak di bawah usia 18 tahun. Menurut American Academy of Otolaryngology-Head and Neck Surgery, penyakit ini dapat berkembang pada usia berapa pun, namun lebih sering ditemukan pada orang dewasa berusia antara 40 dan 60 tahun. Sekitar 615.000 orang di Amerika Serikat menderita penyakit Meniere, dan sekitar 45.500 kasus baru yang terdiagnosis setiap tahun, menurut American Hearing Research Foundation. Untuk saat ini di Indonesia belum ada data resmi yang menyajikan angka penderita penyakit Meniere secara nasional.
Apa Penyebab Meniere?

Beberapa peneliti meyakini penyakit Meniere dapat terjadi karena adanya penyempitan pembuluh-pembuluh darah. Sementara gejala penyakit Meniere juga banyak dihubungkan dengan ketidakseimbangan cairan di bagian telinga dalam yang disebut dengan Labyrinth (Labirin), namun hingga kini penyebab pastinya masih belum diketahui secara medis. Beberapa faktor yang tampaknya berperan sebagai penyebab antara lain cedera kepala, alergi, infeksi saluran pernafasan, dan sleep apnea (gangguan tidur). Selain itu, faktor genetik juga diduga turut berperan, karena penyakit ini terkadang ditemukan terjadi pada lebih dari satu anggota keluarga.
Potensi Pemicu Meniere
Pada dasarnya segala sesuatu yang dapat meningkatkan tekanan atau ketidakseimbangan volume cairan di telinga dalam berpotensi memicu gejala Meniere. Karena telinga bagian dalam sangat sensitif, pemicunya bisa berbeda-beda pada setiap orang. Apa yang menjadi pemicu penyakit Meniere pada Anda, belum tentu berdampak pada orang lain. Beberapa faktor pemicu yang umum dilaporkan antara lain:
- Konsumsi alkohol
- Perjalanan jauh atau aktivitas fisik berat
- Efek samping dari obat-obatan tertentu
- Merokok
- Stres atau kecemasan
- Kelelahan fisik atau mental
- Fluktuasi hormonal
- Perubahan cuaca, seperti tekanan udara yang tiba-tiba berubah
- Riwayat keluarga dengan penyakit serupa
- Migrain
Gejala Penyakit Meniere
Sebagian besar penderita penyakit Meniere mengalami empat gejala utama yang biasanya hanya terjadi pada salah satu telinga:
- Perasaan tertekan di telinga, yang dikenal sebagai “aural fullness”
- Serangan pusing yang tiba-tiba (vertigo)
- Tinnitus (telinga berdenging)
- Gangguan pendengaran, terutama gangguan yang asimetris atau hanya terjadi pada satu sisi.
Selain gejala utama tersebut, selama serangan penderita mungkin mengalami nistagmus, yaitu gerakan cepat bola mata ke arah tertentu yang tidak bisa di kendalikan. Beberapa orang juga melaporkan mengalami “Brain fog“ yaitu jenis gangguan kognitif yang berfluktuasi yang memengaruhi banyak orang yang menderita gangguan vestibular (keseimbangan), dan kondisi kesehatan lainnya. Ketika sistem vestibular terganggu, otak harus bekerja lebih keras untuk menjaga keseimbangan, dan upaya terus-menerus itu berdampak pada fungsi kognitif. Dalam kasus yang lebih jarang, penderita juga bisa mengalami diplakusis yaitu gangguan presepsi suara di mana seseorang mendengar satu suara menjadi dua nada yang berbeda, atau yang dikenal sebagai “pendengaran ganda”.
Bagaimana Saya Tahu Kalau Saya Mengalami Gejala Meniere?
Gejala Meniere dapat berbeda pada setiap orang, namun pola serangannya memiliki ciri khas. Umumnya serangan diawali dengan rasa penuh atau tertekan di dalam telinga, kemudian disusul oleh tinnitus, gangguan pendengaran, dan vertigo atau sensasi berputar yang hebat. Serangan ini biasanya berlangsung antara 20 menit hingga empat jam. Beberapa orang juga mengalami kelelahan atau kebingungan setelahnya.
Bagaimana Cara Mengatasi Meniere?
Saat gejala penyakit Meniere muncul, hal terbaik yang dapat dilakukan adalah segera berbaring dan memusatkan pandangan pada satu objek yang tidak bergerak, cara ini dapat membantu menenangkan sistem keseimbangan tubuh dan memberi waktu istirahat bagi telinga bagian dalam. Selain itu, tidur sejenak atau beristirahat total juga sering kali membantu meredakan gejala. Jika Anda telah mendapatkan resep dari dokter, obat-obatan seperti obat antimual dan obat anticemas, dapat membantu mengurangi intensitas serangan dan memberikan kenyaman selama pemulihan.
Bagaimana Penyakit Meniere Didiagnosis?
Serangan tinnitus, gangguan pendengaran, dan vertigo yang berulang merupakan indikator kuat penyakit Meniere. Namun gejala-gejala tersebut juga umum terjadi pada kondisi lain, ini yang menyebabkan penyakit Meniere terkadang sulit didiagnosis.
Menurut Clinical Practice Guidelines yang diterbitkan dalam Journal of Otolaryngology–Head and Neck Surgery, proses diagnosis yang lengkap dan akurat mungkin memerlukan waktu berbulan-bulan untuk dicapai.
Tidak ada tes tunggal/satu tes saja untuk mendeteksi penyakit Meniere. Namun, serangkaian pengujian dapat membantu meminimalisir kemungkinan penyakit lain. Beberapa pemeriksaan/tes yang umum dilakukan meliputi:
- Tes pendengaran dengan audiolog atau konsultan pendengaran untuk mendeteksi dan mengukur gangguan pendengaran.
- Tes Electronystagmography and Electrocochleography (ECOG) untuk mengukur pusing dan gangguan keseimbangan
- Magnetic Resonance Imaging (MRI) yang memberikan gambaran detail telinga bagian dalam dan jaringan sekitarnya.
“Empat gejala umum penyakit Meniere meliputi tekanan di telinga, gangguan pendengaran, vertigo, dan tinnitus”.
Tahapan Penyakit Meniere dan Diagnosisnya
Penyakit Meniere biasanya berkembang secara bertahap, dengan gejala yang berubah seiring berjalannya waktu. Berikut ini adalah tiga tahapan umum yang dialami oleh sebagian besar penderita:
- Tahap awal: Selama masa ini, penderita akan mengalami vertigo yang tiba-tiba dan sering kali tidak terduga, yang berlangsung antara 20 menit hingga satu hari penuh. Telinga penderita mungkin terasa tersumbat atau penuh, dan mereka mungkin mengalami gangguan pendengaran, namun biasanya bersifat sementara dan membaik setelah vertigo mereda.
- Tahap Tengah: Gejala vertigo cenderung tidak terlalu parah pada tahap ini, sedangkan gangguan pendengaran dan tinnitus akan semakin parah. Banyak orang juga akan mengalami remisi jangka panjang (penyakitnya hilang) yang bisa berlangsung beberapa bulan.
- Tahap akhir: Vertigo mungkin tidak lagi sering terjadi, dan pada sebagian orang bahkan bisa hilang sepenuhnya. Namun, tinnitus dan gangguan pendengaran biasanya menetap atau semakin memburuk. Kebanyakan orang pada tahap ini mengalami masalah keseimbangan, terutama dalam kondisi pencahayaan gelap.
Tinnitus dan Penyakit Meniere
Banyak orang yang sering atau terus-menerus mengalami telinga berdenging tentu berharap ada pengobatan untuk menghilangkannya. Meskipun belum ada obat yang benar-benar dapat menghilangkan secara permanen, tinnitus tetap dapat dikelola dengan baik, terutama jika Anda berhati-hati terhadap pemicu penyakit dan mengurangi paparan suara lingkungan yang keras.
Mengatasi Meniere
Meskipun belum ada pengobatan yang benar-benar menyembuhkan penyakit Meniere, ada berbagai cara rumahan dan perubahan gaya hidup yang dapat membantu mengelola gejalanya. meskipun belum ada satupun yang diteliti secara ekstensif untuk mengetahui apakah pengobatan tersebut efektif atau tidak. Namun banyak penderita melaporkan perbaikan setelah mencobanya.
Rekomendasi Pola Makan
Mengubah pola makan dapat membantu mengurangi peningkatan volume cairan di telinga dalam, sehingga dapat meredakan gejala penyakit. Para peneliti yang mengamati masalah ini menyimpulkan bahwa belum ada uji klinis yang baik mengenai efektivitas diet tertentu. Kabar baiknya adalah bahwa beberapa perubahan sederhana berikut ini aman dilakukan dan juga bermanfaat bagi kesehatan Anda secara keseluruhan:
- Makanlah dengan asupan garam yang stabil: Fluktuasi kadar garam dalam tubuh dapat membuat tekanan di telinga Anda naik dan turun (berubah-ubah), yang mungkin memicu serangan. Cobalah untuk mempertahankan pola makan dengan asupan natrium yang tidak terlalu tinggi atau terlalu rendah. Beberapa orang merasa terbantu dengan diet rendah garam, namun perlu diingat bahwa pola makan ini mungkin sulit dipertahankan.
- Kurangi minum kafein: Minuman berkafein dapat memperburuk gejala seperti tinnitus, jadi sebaiknya kurangi secara bertahap karena dapat membantu meringankan keluhan yang dirasakan.
- Kurangi konsumsi minuman ber alkohol: Alkohol mempengaruhi sistem keseimbangan tubuh Anda, membuat Anda merasa pusing. Mengurangi atau menghindari minuman beralkohol bisa membantu menjaga stabilitas tubuh, terutama bagi penderita penyakit
- Perhatikan pemicu makanan: Beberapa penderita merasa gejalanya membaik setelah menghindari makanan tertentu, terutama yang mengandung gluten, dapat mengurangi risiko serangan Meniere.
Perubahan Gaya Hidup Dapat Membantu Mengatasi Meniere
- Lakukan pemeriksaan fisik dan tes darah secara rutin. Kondisi seperti hipotiroidisme dan sleep apnea lebih sering ditemukan pada penderita Meniere, meskipun penyebab pastinya belum sepenuhnya dipahami. Mengetahui dan mengelola kondisi ini akan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan, sehingga gejala Meniere tidak terlalu memberatkan.
- Berhenti merokok: Banyak penderita Meniere yang melaporkan perbaikan gejala setelah berhenti merokok. Selain itu, merokok juga meningkatkan risiko gangguan pendengaran. Sehingga berhenti merokok bisa memberikan manfaat ganda.
- Praktikkan manajemen stres: Stres dan kecemasan sama-sama terkait dengan penyakit Meniere, namun keduanya bisa menjadi penyebab dan gejala penyakit tersebut.
Mempelajari cara mengelola stres serta mengenali pemicunya dapat membantu meredakan gejala Meniere. Teknik relaksasi seperti pernapasan dalam, atau meditasi bisa menjadi cara efektif untuk menenangkan sistem saraf dan menjaga keseimbangan tubuh.
Jika tinnitus atau gangguan pendengaran semakin mengganggu aktivitas Anda, segera temui audologis atau konsultan pendengaran terdekat untuk konsultasi dan pemeriksaan lebih lanjut, serta penanganan yang tepat untuk masalah pendengaran Anda.
–
Sumber :
https://www.healthyhearing.com/help/tinnitus/menieres-disease
https://www.nidcd.nih.gov/health/menieres-disease#:~:text=M%C3%A9ni%C3%A8re’s%20disease%20is%20a%20disorder,both%20ears%20may%20be%20affected