Pemicu Tinitus Reaktif dan Perawatan yang Tepat
Tinnitus

Pemicu Tinitus Reaktif dan Perawatan yang Tepat

No ratings yet.

Tinitus reaktif adalah ketika suara-suara eksternal/lingkungan sekitar yang menjadi pemicu atau semakin memperburuk tinitus Anda. Sebagai contoh, seseorang dengan tinnitus reaktif mungkin merasakan bahwa lingkungan yang berisik seperti suara lalu lintas, alat musik keras, atau percakapan berisik dapat membuat dengingan telinga Anda lebih terasa terdengar.Tinitus atau yang dikenal dengan telinga berdenging adalah persepsi suara yang didengar yang bukan berasal dari suara eksternal. Jika Anda mengalami tinitus dan suara bising yang berasal dari sekitar Anda memengaruhi intensitasnya, Anda mungkin mengalamia yang disebut dengan tinitus reaktif.

“Tinitus reaktif adalah suatu bentuk tinitus yang berubah dalam kenyaringan, kualitas atau nada sebagai respons terhadap kebisingan sedang atau bahkan tingkat rendah,” jelas Dr. Brian Taylor, AuD (Doctor of Audiology). Hal ini dapat menyebabkan suara tinitus yang berkisar dari sedikit lebih keras dari biasanya hingga sangat intens. Untungnya, peningkatan ini biasanya bersifat sementara.

Jika Anda mengalami tinitus reaktif,  teruslah membaca . Kami akan memberikan informasi mengenai penyebab serta perawatan yang tepat untuk kondisi ini.

Apa Penyebab Tinitus Reaktif?

Tinitus reaktif dipicu oleh suara  sehari-hari yang biasa didengar oleh banyak orang. Jadi, kicauan jangkrik bisa menjadi penyebab tinitus reaktif seperti halnya alarm mobil yang tidak berhenti berbunyi.

Tinitus reaktif sering dikaitkan dengan hiperakusis (penurunan toleransi suara terhadap suara lingkungan biasa). Sebuah studi tahun 2021 yang diterbitkan Frontiers in Neurology melaporkan bahwa 30% – 50% penderita tinitus juga memiliki sensitivitas terhadap kebisingan. Orang dengan hiperakusis mungkin merasa suara yang biasanya di anggap normal oleh orang lain terdengar  tidak nyaman, atau bahkan menyakitkan untuk didengar.

Tidak sepenuhnya diketahui bagaimana mekanisme hiperakusis dan tinitus reaktif dapat saling berhubungan, namun adanya penyumbatan yang mempengaruhi sistem saraf dianggap sebagai penyebabnya. “Masalah yang mendasari hiperakusis  dan tinitus reaktif diperkirakan adalah peningkatan penghambatan atau aktivitas saraf, sebagai respons terhadap berbagai suara rangsangan,” kata Dr. Taylor.

Kondisi lain, seperti fonofobia (takut terhadap suara keras) dan misophonia (suara yang memicu reaksi emosional atau fisiologis) juga kemungkinan dapat berperan sebagai pemicu tinitus. Seperti banyak aspek tinitus lainnya, diperlukan lebih banyak penelitian untuk mengetahui dampak dari masalah ini.

Perbedaan Tinitus Reaktif dengan Tinitus Lainnya

kebanyakan orang tidak menyadari adanya perubahan pada suara tinitus yang mereka dengar. Sebagian besar orang terbiasa dengan kondisi ini, dan berkurangnya persepsi mereka terhadap tinitus seiring berjalannya waktu. Sebalikya, jika Anda menderita tinitus reaktif,  Anda mungkin akan mengalami dengingan telinga ketika terpapar oleh  suara yang biasa Anda dengar akan menjadi pemicu tinitus Anda.

Meskipun serupa, tinitus reaktif berbeda dengan tinitus somatik, yaitu telinga berdenging yang dipicu oleh gerakan di kepala atau leher.

Pemicu Tinitus Reaktif

Ada banyak pemicu eksternal dan internal yang mungkin mengubah cara Anda merasakan suara tinitus. Stres, kebiasaan menggemeretakkan gigi di malam hari, obat-obatan yang diminum, atau sekadar lebih memperhatikan pada “suara di telinga” semuanya dapat berperan.

Terlepas dari semua potensi pemicu ini, tinitus reaktif hanya didefinisikan sebagai tinitus yang diperburuk oleh kebisingan yang terdengar biasa (dengan volume yang tidak tinggi).

Bagaimana Cara Mendiagnosis Tinitus Reaktif?

Tidak ada tes atau pemeriksaan yang dapat digunakan untuk mendiagnosis tinitus reaktif.

Seperti semua jenis tinitus, tinitus reaktif sebagian besar didiagnosis melalui riwayat gejala yang Anda informasikan. Untuk menilai apakah Anda menderita tinitus reaktif, penyedia layanan kesehatan ingin mengetahui tingkat sensitivitas suara Anda, dan jenis suara yang paling mengganggu Anda. Sound Sensitive Tinnitus Index (SSTI), sebuah kuesioner mengenai diri Anda seperti riwayat penyakit, gaya hidup dan lainnya, dapat digunakan untuk membantu profesional kesehatan membuat diagnosis yang lebih akurat merencanakan perawatan yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

The Loudness Discomfort Level Test atau tes tingkat Ketidaknyamanan kenyaringan suara yang digunakan untuk mengkalibrasi alat bantu dengar juga mungkin direkomendasikan. Ingatlah bahwa tes ini mungkin “memicu” tinitus reaktif pada beberapa orang. Sebelum melakukan tes ini, bicarakan dengan penyedia layanan kesehatan tentang kekhawatiran Anda, sehingga Anda dapat menentukan apakah manfaatnya lebih besar daripada potensi risikonya.

Seorang spesialis, seperti otolaryngologist atau audiolog, akan memeriksa masalah fisik yang mendasarinya, dan dapat menghilangkan penumpukan kotoran telinga, yang mungkin merupakan penyebab dari tinitus Anda. Mereka juga akan bertanya tentang perubahan gaya hidup, seperti apakah Anda mengonsumsi obat baru yang bersifat ototoksik, yang mungkin memicu peningkatan volume atau perubahan “suara” yang didengar.

Karena tinitus sangat berhubungan dengan gangguan pendengaran, pendengaran Anda juga akan diperiksa dalam rangkaian pemeriksaan audiologi.

Pastikan untuk memberi tahu dokter jika Anda didiagnosis menderita kondisi baru, termasuk infeksi seperti penyakit Lyme, diabetes, atau penyakit tiroid. Jenis perubahan ini tidak spesifik untuk tinitus reaktif, namun bagi sebagian orang akan memperburuk faktor risiko.

Perawatan dan Solusi

Setelah kebisingan yang mengganggu berhenti, kebanyakan orang kembali ke suara awal tinitus dalam hitungan menit, jam, atau hari. Namun, beberapa orang terus mengalami peningkatan volume dalam jangka waktu yang lebih lama. Jangan khawatirkan berapa lama hal itu berlangsung, tetap tenang dan cobalah lakukan beberapa perawatan berikut ini.

1.    Pelindung Pendengaran

Jika Anda dapat mengidentifikasi secara spesifik suara yang memicu tinitus reaktif, maka hindarilah sebisa mungkin. Jika tidak, gunakan alat pelindung pendengaran, seperti peredam suara bising seperti headphone atau earplugs yang dapat mengurangi tingkat paparan Anda.

2.    Pengaturan Alat Bantu Dengar

Jika Anda menggunakan alat bantu dengar, konsultasikan dengan audiolog atau konsultan pendengaran tentang pengaturan volume yang paling sesuai untuk Anda. Masukan pendengaran sangat penting untuk menjaga pendengaran optimal dan menikmati hidup. Namun, volume yang terlalu keras dapat memicu tinitus reaktif. Seiring berjalannya waktu, Anda pasti menemukan level yang tepat.

3.    Terapi Suara Tinitus

Perawatan tinitus dapat Anda lakukan sendiri, seperti menggunakan aplikasi masking. Untuk sebagian orang bukannya membantu, mungkin akan lebih memperburuk tinitus reaktif. Tetapi berdeda dengan terapi suara tinitus yang melatih kembali otak dengan suara mungkin akan sangat bermanfaat.

Tinnitus Retraining Therapy (TRT) efektif untuk mengurangi sebagian besar bentuk tinitus dan hiperakusis. TRT menggabungkan terapi suara dengan konseling. Selama TRT, Anda akan menggunakan perangkat di belakang telinga yang menghasilkan jenis suara tertentu. Hal ini akan mengalihkan perhatian otak Anda dari suara tinitus, sehingga menetralisirnya. Seiring berjalannya waktu, otak Anda belajar untuk mengabaikan dan tidak memperdulikan peningkatan kebisingan tinitus reaktif.

Anda mungkin juga akan berusaha untuk mengurangi reaksi emosional terhadap suara pemicu eksternal. Otak Anda belajar untuk mengklasifikasikan ulang suara-suara ini menjadi bentuk rangsangan netral yang tidak memicu atau mengganggu Anda. Tinjauan retrospektif TRT pada tahun 2015 menemukan bahwa perbaikan nyata dari terapi ini dapat dicapai dalam waktu satu bulan setelah memulai perawatan.

Jangan biarkan tinitus reaktif membatasi aktifitas Anda di rumah dan melakukan hal-hal yang Anda sukai. Kondisi ini mungkin tidak dapat disembuhkan, namun dapat diatasi. Segera temui dokter THT atau audiolog atau konsultan pendengaran untuk konsultasi mengenai perawatan yang tepat untuk tinitus Anda.

Sumber :
Tinnitus Reaktif (healthyhearing.com)

Please rate this

and share :

Leave a Reply

Your email address will not be published.