Gangguan Pendengaran Bawaan Pada Anak
Pendengaran Anak

Gangguan Pendengaran Bawaan Pada Anak

No ratings yet.

Beberapa anak terlahir dengan gangguan pendengaran atau terlahir dengan gen tersebut sehingga mereka akan mengalami gangguan pendengaran di kemudian hari. Artikel ini akan menjelaskan tentang gangguan pendengaran bawaan, penyebab, gejala, dan pilihan penanganan yang tepat.

Apa Itu Gangguan Pendengaran Bawaan?

Gangguan pendengaran bawaan/kongenital adalah gangguan pendengaran yang sudah ada sejak lahir (hearing loss at birth), berkembang beberapa saat setelah kelahiran, atau sudah ada dalam gen saat lahir sehingga anak mengalami gangguan pendengaran saat tumbuh dan bertambah usia. Gangguan pendengaran kongenital juga bisa disebut tuli bawaan jika gangguan pendengarannya sangat berat.

Penyebab

Banyak faktor yang dapat menyebabkan gangguan pendengaran kongenital. Tetapi dalam banyak kasus, faktor genetik  dapat menyebabkan bayi baru lahir kehilangan pendengaran. Hal ini disebut gangguan pendengaran genetik. Gen penyebab gangguan pendengaran bisa berasal dari salah satu atau kedua orang tuanya.

Gangguan pendengaran dapat terjadi saat lahir atau berkembang di kemudian hari. Penyebab lain, di antaranya adalah:

  • Infeksi pada ibu, seperti rubela
  • Bayi lahir prematur
  • Berat badan bayi pada saat lahir rendah
  • Cedera saat lahir
  • Penggunaan narkoba dan alkohol saat hamil
  • Ibu hamil dengan diabetes
  • Bayi yang lahir dengan CMV (Cytomegalovirus) mungkin mengalami gangguan pendengaran saat lahir atau mungkin berkembang kemudian.

Beberapa bayi memiliki sindrom genetik di mana gangguan pendengaran merupakan bagian dari sindrom tersebut seperti:

  • Usher
  • Treacher Collins
  • Alport
  • Pendred

Sebagian besar gangguan pendengaran kongenital adalah gangguan pendengaran sensorineural.

Beberapa anak terlahir dengan kelainan bentuk telinga atau bagian pada telinga seperti atresia liang telinga (tidak adanya saluran telinga atau saluran telinga tidak terbentuk secara normal) dan mikrotia (tidak adanya telinga atau telinga luar yang kurang berkembang), yang menyebabkan gangguan pendengaran konduktif.

Gejala

Sebagian anak dites pendengarannya saat mereka lahir melalui skrining pendengaran. Skrining ini dapat mengidentifikasi banyak gangguan pendengaran bawaan. Baca lebih lanjut tentang pemeriksaan pendengaran untuk anak-anak.

Sulit untuk mengidentifikasi gangguan pendengaran pada bayi dan balita, terutama jika gangguan pendengarannya masih relatif ringan. (Baca selengkapnya tentang 10 tanda anak mengalami gangguan pendengaran).

Gangguan pendengaran kongenital juga dapat terjadi atau berkembang di kemudian hari pada usia anak, remaja atau dewasa. Gangguan pendengaran ini terkait dengan gen yang diwariskan dan ada saat lahir.

Cara Penanganan yang Tepat 

Mengatasi gangguan pendengaran kongenital tergantung pada penyebab gangguan pendengaran tersebut. Beberapa jenis gangguan pendengaran konduktif dapat diatasi atau diatasi sebagian dengan operasi. Tetapi sebagian besar kasus gangguan pendengaran bawaan/kongenital dapat diatasi dengan alat bantu dengar atau berbagai jenis implan pendengaran, seperti implan koklea dan alat konduksi tulang.

Apa yang Harus Saya Lakukan?

Jika Anda mencurigai bahwa anak Anda mungkin mengalami gangguan pendengaran bawaan, kami sangat menyarankan agar memeriksakan pendengaran anak Anda ke ahli pendengaran seperti dokter THT, audiolog atau konsultan pendengaran. Temukan pusat alat bantu dengar terpercaya dan terdekat dengan domisili Anda, klik tautan ini.

Sumber:
Microtia and atresia can be treated efficiently with a bone conduction device – Ehima (hearingyou.org)
Congenital hearing loss – PMC (nih.gov)

Please rate this

and share :

Leave a Reply

Your email address will not be published.