Tingkat Kebisingan Suara
Pendengaran

Tingkat Kebisingan Suara

4.63/5 (27)

Sebagai indera yang berfungsi menangkap suara, telinga kita memiliki batas maksimal kekerasan suara yang dapat ditoleransi agar kesehatannya tetap terjaga. Beragamnya suara yang masuk ke telinga kita setiap hari secara tidak disadari memiliki potensi menurunkan kualitas pendengaran. Namun penurunan kualitas atau kemampuan mendengar ini sering luput dari perhatian, karena proses penurunan pendengaran umumnya terjadi secara bertahap dan perlahan. Selain itu kita sudah terbiasa mendengar suara-suara di sekitar kita, termasuk suara bising, dan menganggapnya sebagai bagian dari keseharian kita. Padahal, kebisingan seperti yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor di jalan raya, suara mesin-mesin di lingkungan sekitar, bahkan suara musik dapat merusak pendengaran jika tingkat kebisingan dan waktu paparnya melebihi batas tertentu. Maka, agar indera pendengaran kita senantiasa terjaga, kita perlu mengetahui ambang batas suara dan kebisingan yang aman dan dapat ditoleransi oleh telinga kita.

Menurut panduan National Institute on Deafness and Other Communication Disorders, suara 70 dB dan di bawahnya adalah suara yang aman untuk didengar oleh telinga manusia. Sementara World Health Organization merekomendasikan batas maksimal 40 jam paparan bising per minggu dengan tingkat suara tidak boleh lebih dari 80 dB untuk orang dewasa dan 75 dB untuk anak-anak.

dB, singkatan dari desibel, adalah satuan logaritmik yang digunakan untuk mengukur tingkat suara. Untuk mengukur berapa dB tingkat kebisingan di sekitar kita, kita dapat menggunakan alat sound level meter. Saat ini sound level meter sudah tersedia dalam bentuk aplikasi yang dapat diunduh di smartphone Anda. Namun untuk lebih memudahkan simak daftar berikut ini untuk mengetahui berapa desibelkah suara-suara yang ada di sekitar kita. Sehingga kita tahu suara apa saja yang aman dan berbahaya untuk pendengaran dan berapa lama batasan waktu yang aman untuk didengar oleh telinga kita.

0 dB

0 (nol) dB adalah desibel terendah yang dapat didengar oleh manusia. Akan sulit mendapatkan pengukuran 0 dB dengan sound level meter di dalam ruangan yang tenang sekalipun.

10 dB

Menurut Decibel Pro app, suara orang bernapas di ruangan yang tenang berkisar 10 dB, sementara suara orang berbisik yang kita dengar dari jarak jauh adalah 15 dB.

20 dB

Suara 20 dB contohnya adalah suara jam berdetak, gemersik dedaunan dan suara orang berbisik dari jarak sekitar 1,5 meter.

30 dB

Orang yang berbicara dengan sangat pelan atau berbisik dalam jarak yang dekat pada umumnya memiliki intensitas suara 30 db.

40 – 50 dB

Tingkat suara pada ruangan yang tenang pada umumnya adalah 40 dB, sementara suara hujan dengan tingkat kederasan yang sedang adalah 50 dB.

60 dB

Percakapan normal pada umumnya dan suara latar musik memiliki intensitas 60 dB.

70 dB

Contoh suara dengan intensitas 70 dB adalah percakapan di dalam kelompok, alarm jam dan suara mesin penyedot debu. Disadari atau tidak, sebenarnya suara mesin penyedot debu ini cukup mengganggu pendengaran kita. Paparan suara tersebut jika terjadi untuk waktu yang lama dan terus menerus akan mengakibatkan menurunnya kemampuan mendengar. Maka disarankan untuk menggunakan pelindung telinga jika sedang mengoperasikan mesin penyedot debu, apalagi bagi orang yang rutin menggunakannya untuk membersihkan rumah.

80 dB

Suara dengan 80 dB seringkali kita dengar ketika kita berada di jalan raya, baik sebagai pejalan kaki maupun sebagai pengendara. Jika kita berkendara dengan mobil mungkin telinga kita masih bisa menolerir karena kita berada di dalam mobil yang tertutup. Namun jika kita berjalan kaki, bersepeda, atau menggunakan sepeda motor sehari-hari, maka telinga kita akan lebih terpapar oleh kebisingan lalu lintas. Jadi saat kita berada di jalan raya  menuju tempat beraktivitas sehari-hari, sebaiknya gunakanlah earplug, earmuff atau penutup telinga lainnya untuk melindungi pendengaran kita.

90 dB

Suara-suara dengan intensitas di atas 80 dB adalah suara yang berpotensi untuk merusak pendengaran. Salah satu contoh suara dengan intensitas 90 dB adalah suara pengering rambut. Suara pengering rambut dapat menimbulkan rasa tidak nyaman pada pendengaran kita. Bahkan telinga dapat merasa nyeri jika terpapar suara 90 dB atau lebih secara terus-menerus selama 8 jam.

100 dB

Mendengarkan musik dengan menggunakan earphone dapat mencapai intensitas 100 dB. Jadi untuk menjaga kesehatan indera pendengaran kita, sebisa mungkin hindari menggunakan earbud atau earphone ketika menelepon atau mendengarkan music apalagi dengan volume maksimal. Waktu yang disarankan mendengarkan musik dengan menggunakan earphone hingga 100 dB hanyalah 15 menit.

110 -120 dB

Contoh suara dengan intensitas 110-120 db adalah suara sirene mobil ambulans atau polisi, menghadiri konser musik rock dan teriakan orang-oarang yang ada di dalam diskotik. Suara-suara tersebut menurut waktu yang disarankan hanya boleh didengar selama kurang dari 2 menit.

130 dB

Contoh suara dengan intensitas 130 db adalah suara pesawat yang akan tinggal landas/mesin jet dari jarak 100 meter dan suara ledakan kembang api.

140 dB

Tembakan senjata api atau ledakan adalah contoh dari intensitas suara 140 dB, suara tersebut berpotensi menyebabkan kehilangan pendengaran permanen. Suara apapun di atas 140 dB dapat merusak pendengaran seketika.

Dari daftar tingkat kebisingan di atas dapat disimpulkan bahwa jika memungkinkan, sebaiknya hindari suara-suara keras yang dapat memperburuk pendengaran kita dan periksakan pendengaran secara rutin minimal 6 bulan sekali.

Sumber:
https://www.asha.org/public/hearing/loud-noise-dangers/
https://hearinghealthfoundation.org/keeplistening/decibels
http://dangerousdecibels.org/education/information-center/decibel-exposure-time-guidelines/

Please rate this

and share :
connect with us facebook-ABDI facebook-ABDI facebook-ABDI facebook-ABDI