Kehilangan Pendengaran & Biaya Perawatan Kesehatan yang Tinggi
Gangguan Pendengaran

Kehilangan Pendengaran & Biaya Perawatan Kesehatan yang Tinggi

No ratings yet.

Orang yang mengalami kehilangan pendengaran dan memakai alat bantu dengar mungkin mengalami peningkatan dari kemampuan pendengaran mereka. Mereka mungkin juga berada dalam kesehatan yang lebih baik secara keseluruhan.

Penelitian yang dipublikasikan pada bulan April, dengan menggunakan data 2013-2014 dari survei nasional untuk mengevaluasi penggunaan alat bantu dengar diantara 1.336 orang dewasa berusia 65 atau lebih tua dengan gangguan pendengaran menemukan fakta bahwa sebanyak 602 menggunakan alat bantu dengar dan 734 tidak menggunakan.

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur pengeluaran perawatan kesehatan secara keseluruhan serta jumlah kunjungan rumah sakit untuk masalah darurat atau rawat inap.

Kehilangan Pendengaran dan Rawat Inap

Menurut penelitian, penggunaan alat bantu dengar dapat dikaitkan dengan penurunan angka kunjungan ke ruang gawat darurat dan rawat inap sebesar 2%. Dengan adanya penggunaan alat bantu dengar, meskipun total pengeluaran perawatan kesehatan meningkat, namun pengeluaran untuk pembiayaan sakit justru semakin menurun.

Total pengeluaran uang untuk penggunaan alat bantu dengar bagi orang dewasa dan lebih tua setiap tahunnya memang  lebih tinggi daripada mereka yang tidak menggunakannya. Namun pengeluaran ini dianggap sepadan, karena dapat meningkatkan produktivitas pegawai dan menghindarkan dari kemungkinan sakit yang lebih parah.

Temuan yang Tidak Terduga

Elham Mahmoudi, Ph.D telah meneliti bahwa biaya perawatan pada pengguna alat bantu dengar memang lebih tinggi. Namun biaya sakit yang mereka keluarkan cukup rendah. Mahmoudi bisa mendapat kesimpulan bahwa harga dari sebuah alat bantu dengar pada umumnya mahal. Jadi mungkin saja biaya perawatan kesehatan yang lebih tinggi terjadi karena biaya alat bantu dengar yang tinggi.

Kehilangan pendengaran adalah kondisi kronis ketiga yang paling umum diantara orang dewasa atau orang tua yang terkait dengan sejumlah masalah medis dan sosial lainnya. Termasuk hipertensi dan diabetes. Dalam penelitian yang dilakukan, Mahmoudi menemukan bahwa mereka yang menggunakan alat bantu dengar justru memiliki angka yang lebih rendah untuk terserang beberapa penyakit kronis seperti yang disebutkan diatas. Mahmoudi mencatat bahwa penelitian lain menunjukkan gangguan pendengaran dikaitkan dengan demensia dan Alzheimer, dan dia mengatakan menggunakan alat bantu dengar mungkin membantu mencegahnya juga.

Advokasi untuk Aksesibilitas Alat Bantu Dengar yang Lebih Besar

Ada banyak faktor mengapa orang tidak menggunakan alat bantu dengar. Meskipun beberapa alasannya tidak selalu jelas. Dalam penelitian ini, persentase pengguna alat bantu dengar yang lebih tinggi terjadi berkaitan dengan tingginya tingkat pendidikan, kemampuan berbahasa, dan tingkat pendapatan.

Salah satu penelitian mereka yang lain, sedang dilakukan sekarang, adalah untuk melihat mengapa orang tidak menggunakan alat bantu dengar. Hambatan keuangan merupakan salah satu alasan terbesarnya. Banyak orang memutuskan bahwa mereka tidak memerlukan alat bantu dengar karena harganya yang mahal.

Hal ini merupakan salah satu masalah serius yang membutuhkan sebuah usaha advokasi untuk menyadarkan pada semua pihak. Bahwa sebuah alat bantu dengar adalah salah satu upaya penting yang dapat menurunkan angka kecelakaan dan menghindari penurunan angka produktivitas seseorang.

Terlepas dari biaya pembelian alat bantu dengar yang mahal. Mahmoudi mendorong setiap  orang untuk memeriksakan pendengaran mereka secara teratur. Jika seseorang tidak dapat mendengar, mereka tidak dapat berkomunikasi dengan baik dengan dokter, dengan anggota keluarga, dan  dengan masyarakat sekitar.

Ingin mendapatkan informasi tentang masalah kesehatan pendengaran? Khawatir dengan pendengaran Anda? kunjungi website kami disini dan temukan bantuan serta  solusi untuk masalah pendengaran Anda dan orang-orang terdekat yang Anda cintai.

Please rate this

and share :