Bagaimana Kita Mendengar
Pendengaran

Bagaimana Kita Mendengar?

No ratings yet.

Mendengar adalah Fungsi Binaural

Otak manusia didesain untuk memproses suara secara binaural yakni dengan menggunakan kedua sisi telinga. Mendengar hanya dari satu sisi tidak hanya memberikan dampak negatif terhadap pemrosesan suara namun juga dapat mengarah pada penurunan kemampuan kognitif. Sinyal auditori dari masing-masing telinga tertangkap secara terpisah. Sekitar 90% nya pergi ke korteks auditori sisi lainnya dan sisanya yang 10% ke sisi yang sama. Ketika ini terjadi pada kedua telinga, maka kedua korteks auditori pun menerima stimulasi sebanyak 100%. Jika seseorang hanya dapat mendengar dengan menggunakan satu telinga, maka pemrosesan sinyal auditori seperti di atas tidak akan terjadi. Satu-satunya telinga yang berfungsi tersebut hanya akan menerima stimulasi sebanyak 10% yang secara tidak langsung akan mengarah pada penurunan fungsi bahkan gangguan pendengaran.

Rentang Pendengaran Manusia

Telinga manusia dapat memproses suara dengan rentang  frekuensi 20 – 20.000 Hz dan dengan intensitas 10 – 110 dB. Sistem pusat pendengaran secara keseluruhan didesain untuk menerima suara dengan spektrum penuh dan redundansi informasi yang luar biasa. Ketika kemampuan mendengar menurun, suara yang dikirimkan ke otak pun juga semakin sedikit dan hanya berbentuk resolusi  kecil. Hal ini menyebabkan memori pendengaran hilang secara perlahan dan menjadi tidak akurat dan berakibat pada  penurunan kemampuan kognitif.

Pola Pendengaran Saraf

Otak memproses kurang lebih sampai 18 juta sinyal elektrik dari telinga manusia dalam bentuk pola. Semua pola yang diterima oleh otak akan dibandingkan dengan pola-pola yang sudah menjadi memori. Jika pola yang diterima cocok dengan yang ada pada memori, maka makna yang berhubungan pun diterapkan di situ. Jika polanya berresolusi tinggi dan unik, maka akan dicocokkan dengan  pola yang unik pula. Jika tidak ada pola unik yang cocok, maka sistem akan menggunakan semua pola yang mirip dan pikiran sadar harus memilih satu pola yang paling sesuai berdasarkan konteks atau masukkan sensor lainnya. Jika tidak makna yang ditemukan, misalnya ternyata pola yang diterima benar-benar baru (tidak pernah didengar sebelumnya), maka makna baru akan dibuat dengan dengan dibantu oleh masukan sensorik tersebut atau dengan kemampuan kognitif yang kemudian tersimpan sebagai memori.

Telinga

Fungsi utama telinga adalah untuk mengubah suara (perbedaan tekanan udara) menjadi sinyal elektrik yang mencapai hingga 18 juta sinyal per detik pada masing-masing telinga. Jika telinga berfungsi dengan baik dan benar, maka semua informasi yang berkaitan dengan suara akan diterjemahkan menjadi sinyal-sinyal listrik tersebut. Otak menggunakan sinyal-sinyal listrik tersebut dalam bentuk pola untuk memproses, menetapkan, dan memperolah makna atau pengertian.

Aktivitas saraf

Fungsi psikis dan memori bergantung pada penggunaan yang sering dan penuh. Semakin sering kita  menggunakan pancaindera kita, maka mereka pun akan bekerja dengan semakin efisien, cepat, dan akurat. Otak manusia mengkonsumsi hampir 20% dari total energi secara keseluruhan yang ada pada tubuh kita. Penggunaan yang tidak efisien dapat membuat energi cepat terkuras tanpa manfaat yang nyata.

Pusat Pemrosesan Auditori/Suara

Seorang bayi dapat memperoleh kemampuan untuk memproses semua masukan sensorik yang berbentuk pola. Kecepatan dimana kita bisa melakukan hal tersebut penting dan meningkatkan keseimbangan melalui latihan dan kebiasaan di masa kecil. Puncaknya yakni ketika kita berusia 20 tahun-an. Saat kita menua, kemampuan, kecepatan, dan keseimbangan kita dalam memproses suara akan menurun, bahkan jika kita memiliki pendengaran yang normal. Jika seseorang menderita gangguan pendengaran, penurunan ini pun akan menjadi luar biasa cepat. Meskipun demikian, seperti yang telah disebutkan di atas, kemampuan ini diapatkan dari latihan dan kebiasaan –bukan karena bawaan lahir. Oleh sebab itu, kita bisa tetap menjaganya dengan usaha dan laithan yang tepat.

Setiap Gangguan Pendengaran Bersifat Progresif

Dampak gangguan pendengaran jangka panjang yang melemahkan lebih bersifat sentral/neural. Struktur telinga bisa jadi memburuk atau tidak karena penuaan atau kebisingan. Proses pusat pendengaran yang bergantung pada pemeliharaan dan fungsionalitasnya tersebut akan semakin menurun kemampuannya karena semakin berkurangnya masukan yang diterima telinga secara terus-menerus.

Bagaimana Kita Mendengar?

  1. Pertama, telinga mengubah semua komponen suara secara akurat menjadi 36.000.000 sinyal elektrik per detik dan menyalurkan/mengantarkannya ke otak melalui saraf pendengaran.
  2. Kedua, otak akan menyusun sinyal elektrik menjadi pola auditori resolusi tinggi secara otomatis, seketika, dan tanpa susah payah.
  3. Ketiga, mencocokkan pola-pola sinyal elektrik pada beberapa pola unik yang sesuai dengan makna yang tersimpan di memori auditori secara otomatis dan seketika.
  4. Akhirnya, kita mampu Memahami arti dari suara yang didengar.

Please rate this

and share :