Gangguan pendengaran tersembunyi didefinisikan sebagai gangguan pendengaran yang tidak terdeteksi pada tes pendengaran standar. Kondisi ini umumnya karena adanya masalah di dalam telinga, bukan pada sistem saraf.
Tanda Gangguan Pendengaran Tersembunyi
Tidak ada pedoman yang ditetapkan untuk mendiagnosis gangguan pendengaran tersembunyi, tetapi beberapa hal yang harus diwaspadai meliputi :
- Anda merasa mengalami gangguan pendengaran, bahkan setelah melakukan tes pendengaran dengan hasil bak
- Lebih menyukai melakukan percakapan di lingkungan yang sunyi
- Merasa mudah terganggu atau tidak dapat fokus dalam lingkungan yang bising
- Sering salah saat mendengar orang lain berbicara
Pemeriksaan Untuk Gangguan Pendengaran Tersembunyi
Jika hasil tes pendengaran “nada murni” standar Anda tidak menunjukkan tanda-tanda gangguan pendengaran, Anda disarankan untuk tetap melanjutkan pemeriksaan lain. Terlebih jika Anda mungkin merasa memiliki masalah ini. Anda perlu melakukan pemeriksaan yang lebih menyeluruh untuk membantu mengetahui apa yang terjadi.
Terkadang, gangguan pendengaran tersembunyi dapat terungkap dengan menggunakan tes cepat “mendengar kata-kata dalam kebisingan” atau “kalimat dalam kebisingan”. Tes ini Anda akan mendengarkan suara percakapan yang direkam dalam lingkungan bising. Menurut sebuah artikel di Hearing Journal, semua tes berikut juga dapat digunakan oleh audiolog untuk membantu menentukan gangguan pendengaran yang tersembunyi dan menyingkirkan penyebab lain:
-
- Otoskopi
- Timpanometri
- Refleks Akustik
- diagnostic distortion product otoacoustic emissions
- extended high-frequency audiometry
- air, bone and speech reception testing
- auditory brainstem response (ABR) test
Apa yang Terjadi di Otak?
Ketika kita mendengar suara, di telinga bagian dalam sel rambut akan bergetar, kemudian mengirim sinyal ke saraf pendengaran yang juga dikenal sebagai saraf vestibulocochlear, atau saraf kranial kedelapan. Sinyal-sinyal ini harus melintasi sinapsis, yang merupakan persimpangan penting antara sel-sel saraf.
Gangguan pendengaran biasanya terjadi karena kerusakan sel-sel rambut atau saraf. Kondisi ini sering muncul karena hilangnya sinapsis diantaranya. Sinyal datang tidak lengkap, oleh karena itu suara yang kita dengar tadi menjadi sebuah informasi yang ‘hilang’. Sehingga kita perlu menafsirkan kata-kata yang sudah kita dengar tadi. Secara medis hal ini kadang-kadang disebut sebagai “sinaptopati koklea”—walaupun tidak semua orang dengan gangguan pendengaran yang tidak terlihat memiliki sinaptopati.
Penyebab Gangguan Pendengaran Tersembunyi
Polusi suara dan penuaan merupakan faktor penyebab tersering terjadinya kondisi ini. “Sebagian besar peneliti merasa bahwa paparan terhadap kebisingan yang terlalu lama dapat menyebabkan gangguan pendengaran yang tersembunyi. Dan sebagian besar setuju bahwa sistem pendengaran akan kehilangan beberapa sinapsis seiring bertambahnya usia,” kata Dr. Catherine Palmer, Director of Audiology and Hearing Aids at the University of Pittsburgh Medical Center.
Penyebab lain yang mungkin terjadi adalah kemungkinan adanya masalah dengan sel-sel yang membuat mielin, zat yang mengisolasi saraf pendengaran di telinga. Gangguan autoimun seperti sindrom Guillain-Barré—terkait dengan keracunan makanan, flu, hepatitis, dan virus Zika—juga dapat menyerang mielin.
Temukan Solusi yang Tepat
Kunjungi pusat kesehatan pendengaran atau dokter spesialis THT terdekat dari lokasi Anda. Mereka akan membantu Anda memutuskan solusi apa yang tepat untuk kondisi pendengaran yang Anda alami. Diantaranya adalah alat bantu dengar maupun personal FM system.
ABDI dapat membantu Anda menemukan solusi alat bantu dengar yang paling sesuai dengan kondisi pendengaran Anda. Temukan lokasi kami disini. Atau hubungi 0800-1100-100 (bebas pulsa) untuk menjadwalkan pertemuan dengan konsultan pendengaran kami.
Sumber : https://www.healthyhearing.com/report/53066-Hidden-hearing-loss
