Mengatasi Gangguan Pendengaran (Hearing Impaired) Pada Lansia
Gangguan Pendengaran

Mengatasi Gangguan Pendengaran (Hearing Impaired) Pada Lansia

5/5 (1)

Presbikusis adalah gangguan pendengaran (hearing impaired) bertahap yang mungkin terjadi seiring bertambahnya usia. Terjadinya presbikusis dapat disebabkan oleh perubahan pada telinga bagian dalam, saraf pendengaran, telinga tengah, atau telinga luar. Presbikusis atau gangguan pendengaran pada lansia juga dapat disebabkan oleh paparan kebisingan yang keras, faktor keturunan, cedera kepala, infeksi, penyakit, beberapa obat resep, dan masalah sirkulasi, termasuk tekanan darah tinggi.

Tinnitus, yang juga umum pada lansia, menyebabkan bunyi dering, mendesis, atau menderu di telinga. Tinnitus bisa merupakan hasil dari paparan kebisingan keras atau obat-obatan tertentu, dan dapat menyertai semua jenis gangguan pendengaran.

Seorang lansia dengan gangguan pendengaran mungkin akan merasa kesulitan untuk mendengar bunyi alarm atau telepon, atau memahami pembicaraan di TV atau radio. Para lansia tersebut bahkan mungkin tidak menyadari bahwa seseorang sedang berbicara atau berbisik; dan bagi beberapa kasus, mereka akan kesulitan mendengarkan suara secara jelas jika beberapa orang berada di ruangan besar atau banyak orang berbicara, atau ketika wajah pembicara tidak dapat terlihat.

Dampak Psikologis dan Sosial Untuk Lansia dengan Gangguan Pendengaran

Lansia dengan gangguan pendengaran dapat menderita efek psikologis dan emosional negatif yang dapat mempengaruhi mereka secara sosial. Berikut adalah beberapa contoh dari apa yang mungkin mereka alami:

  • Perasaan malu, tidak mampu, bodoh, canggung, malu, terhina, atau tidak normal.
  • Kesulitan berpikir atau berkonsentrasi, yang dapat mengakibatkan kurangnya perhatian, gangguan, dan kebosanan.
  • Khawatir tentang kehilangan hubungan yang signifikan, pekerjaan, atau dianggap tidak kompeten.
  • Perasaan tidak berharga, yang dapat menyebabkan penarikan dari orang lain dan kurangnya partisipasi dalam kehidupan sehari-hari.

Cara Mendukung Lansia dengan Gangguan Pendengaran (Hearing Impaired)

Tetap simpatik : Walaupun sangat frustasi untuk berurusan dengan lansia yang mengalami gangguan pendengaran, namun jangan pernah mengabaikan mereka. Jangan pernah menjawab, “Sudahlah, itu tidak penting.” Pernyataan seperti ini hanya akan membuat orang tersebut merasa bahwa dia tidak cukup penting untuk didengarkan.

Bersabarlah : Orang yang menderita gangguan pendengaran menunggu 5-7 tahun sebelum mereka melakukan sesuatu. Dukungan penuh kasih Anda mungkin sedikit mempercepat proses itu, tetapi jika Anda merasa frustasi, ingatkan diri Anda bahwa ini adalah proses yang sulit dan panjang.

Tunjukkan pemahaman : Penelitian telah mengaitkan gangguan pendengaran pada lansia dengan perasaan stres, tegang, depresi, isolasi sosial, lekas marah, negatif dan marah. Jangan biarkan sikap mereka membuat Anda sedih. Cobalah untuk memahami situasi sulit yang harus mereka jalani setiap hari.

Bersikap hormat : Berbicaralah secara terbuka dan alami, dan jangan berbicara secara keras dan berlebihan. Ajukan pertanyaan dengan jelas atau ulangi pembicaraan sehingga dia dapat berbicara untuk dirinya sendiri.

Jangan terlalu membantu : Jangan bertindak sebagai “telinga” untuk para lansia tersebut. Meskipun Anda berpikir bahwa Anda sedang membantu orang yang Anda cintai, namun kenyataannya hal tersebut dapat membangun hubungan saling ketergantungan yang dapat menyakitinya dari waktu ke waktu.

Saat Anda berbicara dengan lansia yang mengalami gangguan pendengaran:

  • Minimalkan atau hilangkan kebisingan latar belakang.
  • Ucapkan dengan baik, dan jangan mengubah ucapan, menggumamkan, atau menurunkan suara Anda di akhir kalimat.
  • Gunakan ekspresi tangan dan wajah saat Anda berbicara.
  • Berbicaralah dengan kecepatan normal, tidak terlalu cepat atau terlalu lambat.
  • Berbicaralah lebih keras – tetapi jangan pernah berteriak. Berteriak mendistorsi kata-kata.
  • Ulang komunikasi Anda. Beberapa lansia mengalami sejenis gangguan pendengaran di mana suara-suara tertentu sulit didengar, seperti suara “shhh”.

Alat Bantu Dengar Dapat Membantu

Meskipun alat bantu dengar tidak akan mengembalikan pendengaran normal, tetapi paling tidak, alat tersebut akan meningkatkan kesadaran suara melalui perbesaran getaran suara. Getaran yang lebih besar diubah menjadi sinyal yang dikirim ke otak, tetapi ada batas untuk amplifikasi, dan kerusakan telinga bagian dalam dapat berarti bahwa bahkan getaran besar tidak dapat diterjemahkan menjadi sinyal. Seorang dokter atau audiolog dapat menentukan apakah alat bantu dengar akan membantu.

Butuh Perawatan Untuk Gangguan Pendengaran?

Hubungi ABDI hari ini! Apakah orang yang Anda cintai menderita gangguan pendengaran (hearing impaired) atau tidak, kami dapat membantu. ABDI sebagai pusat kesehatan dan penyedia alat bantu dengar bahkan mengadakan pelayanan untuk melakukan pemeriksaan di rumah untuk membuat klien lansia tetap bisa mendapatkan cek kesehatan pendengaran tanpa harus keluar rumah. Hubungi kantor ABDI setempat untuk mengetahui bagaimana kami dapat membantu Anda.

Sumber : https://www.comfortkeepers.ca/coping-senior-loved-one-hearing-loss/

Please rate this

and share :