Pernahkah Anda merasa khawatir ketika anak tidak merespon saat dipanggil, atau sering meminta Anda untuk mengulang perkataan? Atau bayi Anda tidak bereaksi atau tidak terkejut saat ada suara yang keras? Mungkin ini bukan sekedar “anaknya sedang cuek” atau “bayinya anteng”, melainkan tanda bahwa anak Anda mengalami gangguan pendengaran. Gangguan pendengaran dapat terjadi jika salah satu bagian dari organ pendengaran tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Jika tidak diatasi sejak dini, gangguan pendengaran pada anak dapat mempengaruhi perkembangan kemampuan bicara dan bahasa anak. Ketika seorang anak mengalami kesulitan mendengar, fungsi area otak yang berperan dalam mengolah stimulus suara untuk memahami bahasa tidak berkembang dengan baik. Akibatnya, anak mengalami kesulitan komunikasi karena sulit memahami perkataan dan kemampuan bicara terhambat.
Kabar baiknya, jika gangguan pendengaran diidentifikasi sejak dini dan diatasi dengan tepat, anak memiliki kemungkinan lebih besar untuk tetap bisa belajar berbicara dan berkomunikasi dengan baik. Tentu saja, proses ini memerlukan komitmen dan kerjasama antara orang tua/pengasuh dan tenaga profesional.
Sebenarnya kasus gangguan pendengaran bisa terdeteksi sejak bayi melalui pemeriksaan atau screening pendengaran saat anak baru lahir. Namun, di Indonesia masih banyak kasus di mana anak-anak baru terdiagnosa saat usianya lebih besar. Seperti yang ditemukan dalam sebuah penelitian di salah satu rumah sakit di Surabaya pada tahun 2015-2017 bahwa hanya 4,5% pasien anak dengan gangguan pendengaran yang terdeteksi sebelum usia 1 tahun. Sementara 27,3% baru terdeteksi di usia lebih dari 5 tahun. Padahal semakin cepat gangguan pendengaran diketahui, semakin cepat juga dapat dilakukan penanganan. Identifikasi dan penanganan sejak dini memberi peluang lebih besar bagi anak untuk berkembang optimal. Karena itu, peran orang tua dan atau pengasuh sangat penting dalam memperhatikan tanda-tanda awal agar segera mencari bantuan profesional.
Penyebab Gangguan Pendengaran Pada Anak
Gangguan pendengaran dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk di antaranya seperti:
- Faktor genetik (keturunan)
- Kelainan kromosom atau anatomi telinga
- Infeksi telinga
- Sindrom tertentu
- Paparan obat-obatan atau alkohol saat kehamilan
- Obat khusus yang digunakan dalam kondisi medis serius
- Bayi lahir prematur
- Penyakit atau cedera
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Bicara dan Bahasa
Setiap anak memiliki perbedaan pada perkembangannya. Meskipun umumnya semua menjalani tahapan yang hampir sama. Gangguan pendengaran dapat mempengaruhi perkembangan bicara anak dalam banyak hal, tergantung pada beberapa faktor berikut:
- Usia saat teridentifikasi gangguan pendengaran
- Keterlibatan dan dukungan keluarga
- Jenis dan tingkat gangguan pendengaran
- Konsistensi penggunaan alat bantu dengar
- Jenis perawatan (intervensi dini, terapi individual, terapi berbasis sekolah)
- Tingkat keterampilan kognitif dan motorik
- Kondisi kesehatan lain yang dimiliki anak
Tantangan Anak dengan Gangguan Pendengaran
Anak-anak dengan gangguan pendengaran mungkin mengalami kesulitan dalam:
- Mendengar dan memahami suara di sekitar mereka
- Mengikuti percakapan, terutama di tempat ramai
- Mempelajari kata-kata baru
- Menyusun kalimat dengan baik
- Menggunakan tata bahasa yang benar
- Mengekspresikan diri dengan jelas
- Memahami perkataan dari orang lain
- Mengikuti instruksi dari guru atau orang tua, baik di tempat yang sepi apalagi bising
- Memusatkan perhatian dan mengontrol perilaku
- Berpartisipasi dalam percakapan dengan banyak orang
- Berteman dan berinteraksi dengan teman sebaya (misalnya saat bermain atau mengikuti aturan)
- Mendengarkan dan menyimak pelajaran di kelas
- Belajar membaca dan memahami pelajaran di sekolah
Penanganan Tepat untuk Anak dengan Gangguan Pendengaran
Penanganan anak dengan gangguan pendengaran sebaiknya dimulai dengan kerja sama antara orang tua dan tenaga-tenaga profesional terkait. Anak-anak biasanya menunjukkan kemajuan terbaik ketika semua pihak terlibat aktif, baik dalam sesi terapi maupun di rumah.
Langkah awal yang perlu dilakukan adalah memastikan anak mendapatkan solusi untuk gangguan pendengarannya. Pemilihan teknologi yang tepat seperti alat bantu dengar yang sesuai dengan kebutuhan pendengaran anak sangatlah penting. Pastikan juga Anda memilih penyedia alat bantu dengar yang memiliki komitmen tinggi untuk memberikan layanan purna jual yang baik dan memuaskan. Lebih baik lagi bila mereka juga menyediakan layanan terapi habilitasi pendengaran untuk anak Anda.
Terapi habilitasi pendengaran biasanya dimulai dengan mengevaluasi kemampuan dengar, bicara dan bahasa anak untuk mengetahui sejauh mana gangguan pendengaran memengaruhi perkembangan mereka. Dari hasil evaluasi ini, terapis atau habilitasionis akan membuat Perencanaan Pembelajaran Individual (Individual Education Plan/IEP) untuk anak Anda. Dalam setiap sesi, terapis atau habilitasionis akan bekerja sama dengan keluarga dengan fokus utama membantu anak mengembangkan keterampilan komunikasi.
Terapis/habilitasionis mendengar akan berkonsentrasi membangun kemampuan mendengar anak melalui permainan dan kegiatan yang berfokus pada stimulasi pendengaran dan bicara anak dalam setiap sesi. Kemampuan mendengar menjadi dasar untuk mengembangkan kemampuan bicara dan komunikasi anak. Mereka juga akan mengajarkan berbagai strategi belajar kepada orang tua. Dengan menerapkan strategi yang sama di rumah, orang tua dapat membantu anak lebih cepat mengembangkan keterampilan mendengar, berbicara dan bahasanya.
Peran Orang Tua Sangat Penting dalam Mengatasi Keterlambatan Bicara pada Anak
Kami memahami bahwa membawa anak mengikuti terapi tidak langsung “memperbaiki” kesulitan atau keterlambatan bicara dan bahasa mereka. Maka dari itu, terapis harus secara aktif melibatkan orang tua untuk bekerja sama dalam setiap sesi terapi agar kemajuan anak lebih maksimal. Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan orang tua:
- Berpartisipasi aktif dalam sesi terapi bersama anak Anda, karena orang tua dan/atau pengasuh adalah pendukung dan guru terbaik bagi anak.
- Ajukan pertanyaan jika ada sesuatu yang tidak jelas. Terapis atau habilitasionis akan dengan senang hati meluangkan waktu untuk mendiskusikan pertanyaan Anda.
- Gunakan strategi-strategi yang telah dipelajari dalam sesi terapi dengan anak Anda setiap hari.
- Kurangi kebisingan dan pastikan anak selalu menggunakan alat bantu dengarnya secara konsisten. Ini akan membantu anak mendengar dan informasi lebih mudah diterima.
- Pastikan Anda mendapatkan perhatian dan fokus anak sebelum berbicara dengannya. Pastikan mereka mendengar Anda dengan melihat tindakan dan tanggapan mereka. Tunggu sampai anak benar-benar memperhatikan kita, kemudian Anda bisa mulai bicara perlahan/berintonasi.
- Luangkan waktu membacakan buku setiap hari untuk membantu mengembangkan kosakata dan bahasa anak.
Bila Anda memerlukan informasi lebih lanjut seputar Terapi Mendengar dan Bicara Terintegrasi untuk anak Anda, Anda bisa klik simbol WhatsApp di kiri bawah halaman ini, menghubungi 0800 100 2234 (layanan bebas pulsa) atau mengunjungi website kami.
–
Sumber :
https://www.cincinnatichildrens.org/health/h/hearing-communication
https://www.cdc.gov/hearing-loss-children/about/index.html