Uncategorized

Ciri-Ciri Anak dengan Auditory Processing Dyslexia dan Penangannya

5/5 (1)

Kebanyakan orang yang mengidap disleksia meemiliki masalah dalam mengingat sesuatu yang mereka dengar. Jika seseorang tidak bisa mengingat informasi yang baru saja ia dengar maka penting baginya untuk segera melakukan tes pendengaran. Ketika hasil yang didapat adalah tidak ada masalah dengan pendengarannya, maka kemungkinan selanjutnya adalah ia mengalami Auditory Processing Dyslexia (APD).  ADP dapat dipahami juga sebagai hearing dyslexia atau disleksia pendengaran. Artinya, meskipun orang tersebut dapat mendengar suatu kalimat, sebagaian informasi dalam kalimat tersebut hilang bersamaan dengat saat otak sedang memproses suara tersebut.
Ada beberapa gejala yang menunjukkan bahwa seseorang mengalami disleksia pendengaran, antara lain:

  • Tidak dapat mengingat nama seseorang
  • Kesulitan menemukan arah sumber suara berasal
  • Kehilangan kemampuan untuk memperhatikan ketika seseorang sedang berbicara padanya.

Pada umumnya, Auditory Processing Dyslexia ini biasa terjadi pada anak-anak. Mungkin gejalanya tidak terlalu kentara, namun jika sebagai orang tua Anda merasa bahwa kemampuan kognitif anak cukup kurang, maka bisa jadi hal tersebut terjadi karena anak Anda memiliki disleksia pendengaran. Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah ciri-ciri anak yang mengidap ADP.

 

  • Selalu meminta seseorang untuk mengulangi instruksi yang baru saja disampaikan
    Disleksia pendengaran akan menyebabkan masalah dalam mendengar. Perhatikan jika murid atau anak Anda selalu meminta agar instruksi yang baru saja disampaikan diulangi lagi karena bisa jadi ia menunjukkan gejala disleksia. Anak akan cenderung kesulitan mengingat bahkan untuk instruksi yang cukup singkat sekalipun. Contohnya, Anda mengatakan pada anak bahwa ia harus mengerjaka PR-nya dan membaca buku baru kemudian boleh bermain. Maka kemungkinan kalimat yang ia ingat adalah bahwa “ia boleh bermain”.

 

 

  • Memori verbalnya bermasalah
    Memori verbal adalah istilah digunakan dalam psikologi kognitif yang mengacu pada memori kata-kata dan abstraksi lainnya yang melibatkan bahasa. Anak dengan ADP akan kesulitan mengingat informasi yang disampaikan secara lisan atau yang sifatnya verbal. Di sekolahnya, anak dengan ADP memiliki kemampuan yang kurang dalam hal tabel waktu, bulan-bulan dalam satu tahun, dan alfabet. Masalah lain yang berkaitan dengan auditory memory atau memori pendengaran adalah kesulitan dalam pengejaan karena mereka tidak dapat mengingat urutan huruf yang ia dengar.

 

 

  • Tidak dapat berkonsentrasi
    Kesulitan untuk fokus terhadap informasi yang disampaikan berarti membuat penderita disleksia tidak dapat berkonsentrasi pada kelas yang penyampainnya bersifat verbal. Jika Anda memiliki murid APD, maka setidaknya alihkan konsentrasinya dari yang sebelumnya harus memperhatikan apa yang guru sampaikan dengan memberinya tugas membaca atau menulis.

 

 

  • Terdistraksi dengan suara bising
    Anak dengan ADP akan kesulitan memilah sumber suara utama dari kebisingan yang menjadi latar suara. Hal ini akan membuatnya lebih kesulitan untuk menangkap apa yang disampaikan guru jika kondisi kelas ramai atau gaduh.

 

 

  • Cenderung ingin mencatat setiap informasi
    Mereka akan bersusah payah untuk mencatat ketika informasi disampaikan secara lisan.

 

 

  • Keliru dalam memahami kata yang hampir sama bunyinya
    Selain keliru dalam memahami kata-kata yang hampir mirip, anak dengan ADP juga akan sering keliru dalam mengucapkan seperti “rumput” dan “tumpul”.
  •  Strategi untuk membantu anak ADP
    Jangan mengandalkan metode pengajaran audio. Membaca dengan suara keras dan mendengarkan bukanlah cara belajar yang efektif untuk anak ADP. Jadi ketika pendengaran mereka lemah, maka cobalah untuk mengajar dengan pendekatan yang sifatnya visual atau gerak. Jika instruksi atau informasi yang diberikan sifatnya audio atau harus dieja, maka aturlah dengan memberinya petunjuk yang bersifat visual dan aksi. Berikut ini beebrapa cara yang bisa Anda contoh untuk membantu anak ADP di kelas.
  1. Hubungkan kata atau huruf yang Anda ajarkan dengan gambar-gambar yang lucu dan menarik perhatiannya.
  2. Dampingin murid ketika Anda memberinya tugas dan cobalah untuk berbicara dengannya selambat mungkin dalam memberikan bimbingan.
  3. Berlatih rima, menyusun suku kata menjadi sebuah kata, menyusun kata-kata majemuk, mencampur kata-kata memiliki kemiripan bunyi seperti “sabar” dan “sadar”.
  4. Sediakan tempat duduk di dekat sumber audio. Contoh: depan kelas atau dekat monitor video
  5. Hilangkan kebisingan yang menjadi latar suara ketika anak sedang diberi tugas, seperti mematika TV atau radio, atau menjauh dari tempat yang cukup berisik.

Dapatkan informasi seputar gangguan pendengaran anak di Pusat Alat Bantu Dengar No.1 di Kota Anda

 

Please rate this

and share :