Kaitan Antara Telinga Berdengung, Kecemasan, dan Gangguan Tidur
Tinnitus

Kaitan Antara Telinga Berdengung, Kecemasan, dan Gangguan Tidur

4.8/5 (5)

Pernahkah Anda mendengar suara berdengung, berdenging, berdering, atau berdesis di dalam telinga, meski tidak ada sumber suara di sekitar? Kondisi ini dikenal sebagai tinitus. Tinitus bisa dirasakan di salah satu telinga atau bahkan kedua telinga. Lebih dari sekedar gangguan pendengaran, tinitus sering dikaitkan dengan masalah kecemasan dan gangguan tidur. Lantas, bagaimana tinitus bisa terjadi dan apa yang bisa dilakukan untuk mengatasinya? Simak penjelasannya berikut ini.

Apa Itu Telinga Berdengung?

Menurut penelitian dari American Tinnitus Association (ATA), sekitar 15% penduduk Amerika mengalami tinitus. Suara-suara yang terdengar akibat tinitus bukan berasal dari lingkungan sekitar, melainkan merupakan persepsi suara yang yang dihasilkan oleh otak. Tinitus biasanya akan sangat terasa saat Anda berada di ruangan yang sunyi, seperti ketika hendak tidur di malam hari. Dalam kondisi ini, suara tinitus bisa terdengar lebih jelas. Suara tersebut bisa berupa nada tinggi atau rendah, dan setiap orang mengalaminya dengan cara yang berbeda. Pada sebagian kasus, tinitus bersifat sementara, dan bisa hilang dalam beberapa waktu, bahkan Anda mungkin tidak menyadarinya sama sekali. Namun, bagi sebagian orang, tinitus bisa menimbulkan rasa sakit atau ketidaknyamanan. Tinitus bisa terdengar seperti:

  • Berdengung
  • Berdering
  • Bersiul
  • Menderu
  • Mendesis
  • Mendesing
  • Berdenyut

Penyebab Tinitus atau Telinga Berdengung

Tinitus adalah kondisi yang umumnya disebabkan oleh kerusakan sel-sel pada telinga bagian dalam. Dalam keadaan normal, sel-sel yang ada di telinga bagian dalam berfungsi mengubah gelombang suara menjadi impuls listrik. Kemudian, impuls listrik dikirim ke otak agar suara dapat dipersepsi dan didengar dengan jelas. Namun, ketika sel-sel tersebut rusak atau mengalami stimulasi berlebihan (overstimulasi), mereka terkadang tetap mengirimkan sinyal ke otak meskipun tidak ada suara dari luar. Hal ini dapat memicu munculnya sensasi suara dengungan atau bunyi yang hanya terdengar oleh penderitanya.  Tinitus dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain:

  • Gangguan pendengaran.
  • Adanya sumbatan/kotoran telinga yang menumpuk pada saluran telinga.
  • Paparan suara yang sangat keras dalam jangka waktu lama.
  • Cedera pada kepala atau leher.
  • Infeksi telinga.

Pada sebagian orang, tinitus bersifat permanen, bunyi yang terdengar secara terus-menerus ini dapat mempengaruhi kemampuan pendengaran serta kesehatan secara keseluruhan. Sensasi telinga berdengung juga bisa menimbulkan tekanan di telinga, dan membuat penderita kesulitan mendengar suara lain dengan jelas.

Tinitus dan Kecemasan

Tinitus juga sering dikaitkan dengan stres dan kecemasan, mengapa demikian? Suara dengungan yang terdengar terus-menerus dapat mengganggu sistem saraf dan memengaruhi konsentrasi. Penderita tinitus sering kali mengalami kesulitan dalam aktivitas sehari-hari, termasuk percakapan dengan orang lain. Ketika tinitus membuat Anda merasa lebih gelisah, perhatian terhadap suara tersebut cenderung meningkat. Akibatnya gejala terasa semakin parah, semakin besar dampaknya terhadap kondisi emosional yang pada akhirnya memperburuk pesepsi terhadap dengungan di telinga.

Kecemasan yang muncul juga dapat menyebabkan sulit berkonsentrasi, mudah tersinggung, serta menurunnya kesabaran terhadap diri sendiri maupun orang lain dalam jangka panjang Hal ini menganggu kualitas hidup dan membuat penderita kesulitan menjalani aktivitas sehari-hari secara optimal.

Tinitus dan Gangguan Tidur

Selain dapat menyebabkan stres dan kecemasan, tinitus juga dapat memengaruhi kualitas tidur. Suara dengungan terasa lebih jelas pada malam hari, terutama saat suasana sekitar sangat sunyi, membuat banyak penderita mengalami kesulitan untuk tertidur. Kondisi ini dapat meningkatkan tingkat stres dan memperburuk gejala tinitus itu sendiri. Tinitus memang sering terdengar lebih keras saat malam hari karena tidak adanya suara latar dari lingkungan. Kesunyian kamar justru membuat sensasi dengungan semakin mengganggu. Semakin tinggi tingkat kecemasan, semakin sulit bagi seseorang untuk tidur nyenyak. Sebaliknya, ketika kurang tidur juga dapat memperburuk kecemasan, menciptakan siklus yang membuat tinitus terasa semakin mengganggu dari waktu ke waktu.

Mengatasi Tinitus

Cara terbaik untuk mengatasi kecemasan dan gangguan tidur akibat tinitus adalah dengan menangani sumber utamanya, yaitu tinitus itu sendiri. Salah satu solusi efektif yang banyak direkomendasikan adalah penggunaan alat bantu dengar.

Alat bantu dengar modern kini dirancang dengan teknologi peredam suara yang membantu mereduksi suara tinitus yang mengganggu. Beberapa perangkat juga dilengkapi dengan program terapi suara yang dirancang khusus untuk menenangkan sistem saraf dan mengalihkan fokus dari suara dengungan. Dengan menggunakan alat bantu dengar yang sesuai, kualitas tidur dapat meningkat, tingkat kecemasan menurun, dan aktivitas sehari-hari pun terasa lebih nyaman tanpa gangguan dari suara tinitus.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai cara menangani tinitus, mengurangi kecemasan, serta memperbaiki kualitas tidur dengan bantuan penggunaan alat bantu dengar, Anda dapat mengunjungi outlet terdekat kami yang dapat Anda temukan disini. Atau hubungi di nomor 0800-100-2234 untuk konsultasi gratis dan membuat janji temu dengan profesional perawatan kesehatan pendengaran terdekat yang ada di kota Anda.

 

Sumber :
https://pmc.ncbi.nl m.nih.gov/articles/PMC5812676/
https://aspireaudiology.com/a-link-between-tinnitus-anxiety-and-sleep-issues/?srsltid=AfmBOorQljZtCffZ0lj0_3d7kqEXOY8p3hFpR7RByxNfCRu_hyrkcT60

Please rate this

and share :
connect with us facebook-ABDI facebook-ABDI facebook-ABDI facebook-ABDI