Mendengar adalah bagian penting dari kehidupan sehari-hari. Tapi bagaimana jika kemampuan mendengar mulai berkurang? Ini bisa menjadi tanda adanya gangguan pendengaran. Gangguan pendengaran terjadi ketika suara tidak dapat ditangkap dan diteruskan dengan baik dari telinga luar ke otak. Akibatnya, seseorang bisa mengalami kesulitan mendengar baik sebagian maupun sepenuhnya pada salah satu telinga atau di kedua telinga. Gangguan pendengaran dibagi menjadi empat tingkat keparahan, dimulai dari:
- Gangguan pendengaran ringan (mild hearing loss)
- Gangguan pendengaran sedang (moderate hearing loss)
- Gangguan pendengaran berat (severe hearing loss)
- Gangguan pendengaran sangat berat (profound hearing loss)
Untuk mengukur tingkat gangguan pendengaran, digunakan satuan desibel (dB). Orang dengan pendengaran normal umumnya dapat mendengar suara mulai dari 0 dB suara yang sangat pelan hingga 120 dB suara yang sangat keras. Namun, bagi orang yang mengalami gangguan pendengaran hanya mampu mendengar suara pada desibel tertentu tergantung dari tingkat keparahan gangguan pendengaran yang dialaminya. International Organization for Standardization atau yang dikenal dengan ISO mengklasifikasikan gangguan pendengaran manusia yang dinilai berdasarkan suara terlemah yang dapat didengar oleh seseorang. Semakin berat atau parah gangguan pendengarannya, semakin besar angka desibelnya. Sebagai contoh bila seseorang mengalami gangguan pendengaran 40 dB, artinya suara paling lemah yang dapat didengar oleh orang tersebut adalah 40 dB. Suara yang lebih lemah dari 40 desibel tidak dapat ia dengar. Berikut ini tingkat gangguan pendengaran menurut ISO, yakni:
-
Gangguan Pendengaran Ringan (21dB hingga 40dB)
Orang dengan gangguan pendengaran ringan biasanya masih bisa mendengar percakapan di ruangan yang tenang tanpa alat bantu dengar. Namun, mereka bisa mengalami kesulitan mendengar ketika banyak kebisingan, lawan bicara berbisik, atau bercakap dari jarak jauh.
-
Gangguan Pendengaran Sedang (41dB hingga 70dB)
Orang dengan gangguan pendengaran sedang mungkin masih bisa mendengar suara seperti tangisan bayi atau percakapan langsung di ruangan yang tenang tanpa alat bantu dengar. Namun, mereka akan kesulitan mendengar atau memahami percakapan jika suasana bising atau bercakap dengan jarak yang cukup jauh.
-
Gangguan Pendengaran Berat (71dB hingga 95dB)
Orang dengan gangguan pendengaran berat tidak dapat mendengar percakapan biasa tanpa alat bantu dengar. Namun, mereka masih bisa menangkap suara-suara yang sangat keras seperti gonggongan anjing atau dentuman genderang.
-
Gangguan Pendengaran Sangat Berat (95dB)
Orang dengan gangguan pendengaran sangat berat tidak dapat mendengar percakapan sama sekali tanpa alat bantu dengar. Namun, mereka terkadang masih bisa mendengar atau merasakan getaran dari suara yang sangat keras, seperti truk besar yang melintas di jalan.
Gangguan Pendengaran Total
Dalam beberapa kasus, meskipun tidak terlalu umum, ada orang yang benar-benar tidak memiliki kemampuan mendengar sama sekali. Mereka tidak bisa mendengar suara apa pun, bahkan dengan bantuan alat bantu dengar. Namun, mereka mungkin masih bisa merasakan getaran dari suara yang sangat keras, seperti dentuman bass dari speaker/pengeras suara.
Frekuensi
Frekuensi adalah ukuran tinggi atau rendahnya nada dari suara, frekuensi ini diukur dalam satuan Hertz (Hz). Setiap orang bisa memiliki tingkat gangguan pendengaran yang berbeda pada setiap frekuensi. Artinya seseorang mungkin bisa mendengar suara bernada rendah dengan baik, tetapi kesulitan mendengar suara bernada tinggi atau sebaliknya. Ada juga yang mengalami gangguan merata di semua frekuensi.
Audiologis atau konsultan pendengaran akan membantu menjelaskan kondisi pendengaran Anda melalui audiogram, yaitu grafik yang menunjukkan seberapa baik Anda mendengar suara pada berbagai frekuensi dan intesitas suara. Berikut adalah contoh audiogram:
Audiogram ini menunjukkan suara-suara yang dapat didengar pada berbagai frekuensi (tinggi rendah nada) dan intesitas suara (keras lemah suara/volume) yang diukur dalam Hertz (Hz) dan desibel (dB). Bila Anda perhatikan, semua suara vokal dan konsonan saat kita berbicara berada dalam area berwarna ungu yang bentuknya menyerupai pisang dan dikenal sebagai area “speech banana” atau ‘pisang ujaran’.
Pemeriksaan Pendengaran
Jika Anda merasa mengalami gangguan pendengaran, sebaiknya periksakan diri ke tenaga professional kesehatan pendengaran seperti dokter THT (Telinga, Hidung, dan tenggorokan), audiologis atau konsultan pendengaran. Mereka akan melakukan tes pendengaran dan mencatat hasil tes tersebut dalam bentuk audiogram. Audiogram ini digunakan untuk membantu menentukan jenis alat bantu dengar yang paling sesuai untuk mengatasi gangguan pendengaran Anda. Untuk informasi lebih lanjut atau untuk membuat janji pemeriksaan, silakan hubungi 0800 100 2234 (layanan bebas pulsa), WhatsApp 0815 1111 2234 atau silakan kunjungi cabang konsultan pendengaran terdekat di kota Anda.
–
Sumber :
https://www.ndcs.org.uk/advice-and-support/all-advice-and-support-topics/causes-types-and-signs-deafness/levels-deafness-and-hearing-loss
https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC6796665/