Memahami Infeksi Telinga Pada Anak yang Sering Terjadi
Gangguan Pendengaran

Memahami Infeksi Telinga Pada Anak yang Sering Terjadi

5/5 (3)

Infeksi telinga pada anak terjadi ketika virus atau bakteri masuk ke telinga tengah, yaitu ruang di belakang gendang telinga. Ketika seorang anak mengalami infeksi telinga (disebut juga otitis media), telinga tengah akan terisi oleh nanah (cairan yang terinfeksi). Nanah mendorong gendang telinga, yang bisa sangat menyakitkan.

Tanda & Gejala Infeksi Telinga Pada Anak

Rasa sakit di telinga adalah tanda utama infeksi telinga tengah. Anak-anak juga mungkin akan mengalami :

  • Demam.
  • Kesulitan makan, minum, atau tidur. Mengunyah, menghisap, dan berbaring dapat menyebabkan perubahan tekanan yang menyakitkan di telinga tengah.

Anak-anak yang lebih besar biasanya akan mengeluh merasa sakit telinga, tetapi anak yang lebih kecil mungkin akan menarik-narik telinga mereka atau menjadi rewel dan menangis lebih dari biasanya.

Jika tekanan dari penumpukan cairan cukup tinggi, gendang telinga dapat pecah, dengan cairan mengalir dari telinga. Ini adalah penyebab umum pecahnya gendang telinga pada anak-anak. Seorang anak dengan gendang telinga yang pecah mungkin merasa pusing atau mual, dan telinga berdenging atau berdengung.

Bagaimana Infeksi Telinga Terjadi?

Infeksi telinga tengah biasanya terjadi karena pembengkakan di salah satu atau kedua saluran eustachius (yang menghubungkan telinga tengah ke bagian belakang tenggorokan). Saluran tersebut membiarkan lendir mengalir dari telinga tengah ke tenggorokan.

Demam, infeksi tenggorokan, flu, refluks asam lambung, atau alergi dapat membuat saluran eustachius membengkak. Ini akan menghalangi lendir mengalir. Kemudian, virus atau bakteri tumbuh di dalam lendir tersebut dan menghasilkan nanah, yang menumpuk di telinga tengah.

Ketika dokter merujuk pada infeksi telinga, itu biasanya berarti otitis media bukan swimmer’s ear (atau otitis eksterna). Otitis media dengan efusi terjadi ketika cairan yang tidak terinfeksi menumpuk di telinga. Ini mungkin tidak akan menimbulkan gejala, tetapi pada beberapa anak, cairan tersebut menimbulkan sensasi telinga penuh.

Mengapa Anak-Anak Mengalami Infeksi Telinga?

Anak-anak (terutama dalam 2 hingga 4 tahun pertama kehidupan) lebih sering mengalami infeksi telinga daripada orang dewasa karena beberapa alasan :

  • Saluran eustachiusnya yang lebih pendek dan horizontal memungkinkan bakteri dan virus lebih mudah masuk ke telinga tengah. Salurannya juga lebih sempit, jadi lebih mungkin tersumbat.
  • Adenoid mereka (sebuah kelenjar yang berada di dalam hidung atau tenggorokan bagian atas), memiliki ukuran lebih besar dan dapat mengganggu pembukaan saluran eustachius.

Hal lain yang dapat membuat anak-anak berisiko termasuk perokok pasif, pemberian susu dengan menggunakan botol atau dot, dan berada di sekitar anak-anak lain di penitipan anak. 

Infeksi telinga tidak menular, tetapi pilek yang terkadang menyebabkannya bisa menular. Infeksi ini sering terjadi selama musim dingin atau hujan. Ketika banyak orang terkena infeksi saluran pernapasan bagian atas atau pilek (anak dengan infeksi telinga juga mungkin mengalami gejala pilek, seperti hidung tersumbat atau batuk).

Apakah Infeksi Telinga Pada Anak Mempengaruhi Pendengaran?

Penumpukan cairan di telinga tengah juga dapat menghalangi suara, yang dapat menyebabkan masalah pendengaran sementara. Anak-anak mungkin akan mengalami beberapa masalah berikut ini :

  • Tidak menanggapi suara lembut.
  • Menyalakan TV atau radio dengan volume lebih keras.
  • Berbicara lebih keras.
  • Tampak kurang memperhatikan pelajaran saat di sekolah atau sulit fokus belajar.

Pada anak-anak yang menderita otitis media dengan efusi, cairan di belakang gendang telinga dapat menghalangi suara. Sehingga gangguan pendengaran sementara yang ringan dapat terjadi, tetapi mungkin tidak terlihat jelas.

Seorang anak yang gendang telinganya pecah mungkin akan mengalami telinga berdenging atau berdengung dan tidak dapat mendengar dengan baik seperti biasanya.

Cara Mencegah Infeksi Telinga

Beberapa pilihan gaya hidup dapat membantu melindungi anak-anak dari infeksi telinga :

  • Menyusui bayi setidaknya selama 6 bulan untuk membantu mencegah perkembangan awal infeksi telinga. Jika bayi diberi susu botol atau dot, gendong bayi dengan posisi miring alih-alih membaringkannya dengan botol.
  • Cegah paparan asap rokok yang dapat meningkatkan jumlah dan keparahan infeksi telinga.
  • Orang tua dan anak-anak harus sering mencuci tangan dengan baik. Ini adalah salah satu cara terpenting untuk menghentikan penyebaran kuman yang dapat menyebabkan pilek dan berdampak pada infeksi telinga.
  • Selalu berikan imunisasi yang lengkap pada anak-anak karena vaksin tertentu dapat membantu mencegah infeksi telinga.

Sumber : https://kidshealth.org/en/parents/otitis-media.html

 

Please rate this

and share :