Jangan Diabaikan! Gangguan Pendengaran Dapat Meningkatkan Risiko Demensia
Gangguan Pendengaran

Jangan Diabaikan! Gangguan Pendengaran Dapat Meningkatkan Risiko Demensia

No ratings yet.

Jika Anda menderita gangguan pendengaran, Anda mungkin sering melewatkan percakapan yang terjadi di sekitar. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa gangguan pendengaran dapat meningkatkan risiko penurunan kemampuan kognitif, salah satunya adalah demensia.

“Memang penyebab di balik hal ini masih tidak jelas. Tapi ada satu teori yang menjelaskan bahwa gangguan pendengaran cenderung menyebabkan beberapa orang menarik diri dari percakapan dan menghindari situasi-situasi sosial ” kata spesialis kedokteran geriatrik Ronan Factora, MD. “Sehingga akibatnya, seseorang menjadi lebih sering sendiri dan jarang bersosialisasi.”

Kapan Harus Memeriksakan Pendengaran Anda?

Tidak sedikit orang yang mengabaikan tanda-tanda gangguan pendengaran dan merasa biasa-biasa saja. Namun, gangguan pendengaran dapat memengaruhi banyak hal dalam hidup Anda. Jadi jika Anda mencurigai bahwa Anda kemungkinan memiliki risiko gangguan pendengaran, segera lakukan pemeriksaan sedini mungkin dengan dokter.

“Jika Anda menunda terlalu lama, maka kemungkinannya dapat bertambah buruk lagi karena memori pendengaran akan perlahan memudar sehingga Anda menjadi lebih sulit untuk mempelajari cara menggunakan alat bantu dengar. Saran yang dianjurkan, ketika Anda menggunakan alat bantu dengar maka akan lebih baik jika pikiran Anda masih tajam sehingga manfaat yang diberikan bisa benar-benar terasa.” Dr. Ronan Factora juga mengatakan meskipun Anda tidak dapat mencegah munculnya masalah kognitif seiring bertambahnya usia, Anda dapat memperlambat timbulnya demensia dengan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat.

4 Kebiasaan Gaya Hidup yang Meningkatkan Kesehatan Otak

Jaga pikiran tetap aktif karena Anda akan terus belajar sepanjang hidup

Studi memang menunjukkan bahwa seseorang dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi ternyata memeiliki risiko demensia yang lebih rendah. “Tetapi penelitian juga menunjukkan bahwa jika Anda dapat mempertahankan kemampuan membaca, maka itu akan membantu menjaga pikiran Anda tetap aktif,” kata Dr. Factora. “Anda juga dapat terlibat dalam hobi yang membantu membuat Anda belajar.” Anda dapat bermain permainan papan, menari tarian dansa, memainkan alat musik, atau belajar bahasa asing. Setiap aktivitas baru yang memaksa Anda untuk belajar dan meningkatkan keterampilan Anda dari waktu ke waktu akan mengembangkan koneksi saraf baru di otak. “Koneksi saraf baru yang sehat ini dapat membantu Anda melewati setiap kerusakan pada otak yang berhubungan dengan demensia atau penyakit Alzheimer,” kata Dr. Factora.

Pertahankan interaksi sosial yang baik

Interaksi sosial membantu menjaga otak Anda sehat saat Anda bertambah tua. Jadi penting untuk menjaga hubungan baik dengan teman dan keluarga. “Jika Anda terus-menerus terlibat dalam percakapan dengan banyak orang, rangsanagan tersebut secara otomatis akan berdampak positif pada kesehatan otak Anda,” kata Dr. Factora.

Berolahraga secara teratur – terutama latihan kardiovaskular

Dr. Factora merekomendasikan untuk setidaknya melakukan 30 menit latihan kardiovaskular -seperti halnya berjalan cepat- setidaknya lima kali setiap minggu. “Jenis latihan lain ini akan bermanfaat secara fisik,” katanya. “Tetapi bukti menunjukkan bahwa latihan kardiovaskular juga sangat membantu untuk menjaga kesehatan otak.”

Pilih diet Mediterania

Makan dengan benar juga baik untuk kesehatan otak. Dr. Factora merekomendasikan mengikuti diet Mediterania. Diet ini berfokus untuk lebih banyak mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan, kacang-kacangan, ikan, minyak zaitun, kacang-kacangan dan biji-bijian. ” Diet jenis ini tidak hanya baik untuk jantung Anda, tapi juga bermanfaat bagi otak,” katanya.

Please rate this

and share :