gangguan pendengaran
Gangguan Pendengaran

Gangguan Pendengaran: Penyebab dan Pencegahannya

3/5 (2)

 

Tentang Gangguan Pendengaran

Panca indera merupakan bagian yang penting dalam kehidupan manusia. Jika salah satu panca indera indera terganggu maka manusia tidak bisa melakukan aktivitas sehari-harinya dengan baik. Salah satu contoh panca indera yang bisa terganggu adalah telinga. Sebagai indera pendengar, telinga yang terdapat pada  manusia berfungsi untuk mengenali suara yang ada di sekitarnya. Organ pendengar ini  dikatakan cukup krusial untuk menunjang aktivitas manusia seperti berkomunikasi, mendengarkan musik di kala bosan, mendapatkan informasi yang sifatnya audio, dsb. Bayangkan saja jika kita tidak bisa berkomunikasi dengan orang lain dengan lancar atau mendengarkan musik sebagai hiburan karena indera pendengaran kita terganggu, tentu akan terasa sangat tidak nyaman.

Gangguan pendengaran merupakan gangguan kesehatan di mana manusia kehilangan kemampuan mendengarnya secara bertahap, mulai dari tidak mampu mendengar suara pelan atau normal sampai tidak bisa mendengar suara apapun sama sekali karena sinyal suara gagal mencapai otak. Hal ini biasa terjadi ketika manusia mulai menginjak usia tua sebagai salah satu penyakit degeneratif atau yang sering disebut dengan presbikusis. Namun, bukan tidak mungkin jika gangguan pendengaran ini diderita pada usia muda karena seringnya telinga  terpapar suara yang keras. Menurut WHO, hingga tahun 2015 ada 360 juta orang yang menderita gangguan pendengaran. Selain itu, 1,1 milyar orang di dunia beresiko menderita gangguan pendengaran disebabkan penggunaan alat pemutar musik yang membahayakan pendengaran. Faktor usia dan paparan suara keras yang berlebih inilah yang menjadi penyebab utama terganggunya pendengaran manusia.

 

Terdapat 3 jenis gangguan pendengaran yang terjadi pada manusia ditinjau dari penyebabnya.

  1.      Gangguan pendengaran konduktif

Gangguan pendengaran ini terjadi ketika ada masalah pada telinga luar atau telinga bagian dalam yang menyumbat terhantarnya suara antara lain seperti: adanya cairan di dalam telinga, alergi, infeksi telinga, adanya benda asing yang masuk ke dalam telinga, pembengkakan dinding pada saluran tuba eustachius, dan  rusaknya tulang akibat trauma akustik saat mendengar suara yang sangat keras secara tiba-tiba.

  1.      Gangguan pendengaran  Sensorineural

Gangguan pendengaran sensorineural terjadi ketika sel-sel pada telinga bagian dalam rusak yang terjadi secara alami akibat proses penuaan, cedera, ketika mendengara suara yang sangat nyaring, karena virus atau penyakit seperti tumor, faktor keturunan dalam keluarga, dan trauma yang terjadi dalam kepala.

  1.     Gangguan pendengaran campuran terjadi apabila gangguan pendengaran konduktif dan gangguan pendengaran sensorineural           terjadi dalam waktu yang bersamaan.

 

Tanda-tanda awal orang yang menderita gangguan pendengaran adalah sebagai berikut:

  • Merasa kesulitan untuk mendengarkan dan memahami kata-kata dari sumber suara terutama jika berada di tempat yang cukup ramai atau bising
  • Tidak mampu mendeteksi dari mana datangnya arah suara
  • Sering meminta lawan bicara mengulangi perkataannya
  • Selalu kesulitan mengikuti pembicaraan sehingga memilih untuk menarik diri dari pombicaraan yang sedang berlangsung
  • Mendengarkan musik atau menonton televisi dengan volume suara lebih keras dari pada orang lain

Jika Anda merasa bahwa Anda mengalami gejala-gejala dari gangguan pendengaran seperti di atas, maka sebaiknya Anda segera pergi ke dokter untuk memeriksakannya. Untuk pengobatan terhadap gangguan pendengaran sendiri tergantung pada tingkat keparahannya. Tindakan dari yang terringan sampai yang paling berat yang biasa dilakukan untuk orang dengan gangguan pendengaran antara lain sebagai berikut:

  • Pembersihan kotoran yang menyumbat telinga dengan menggunakan mesin penyedot
  • Operasi bedah, untuk penderita yang mengalami cedera atau infeksi yang kadang kambuh
  • Alat bantu dengar, yang digunakan untuk membuat suara menjadi lebih kuat dan mudah didengar oleh penderita
  • Implant Koklea, adalah jenis alat bantu dengar yang ditanam ditanam di bawah kulit telinga bagian belakang untuk mengganti bagian dalam telinga yang rusak
  • Belajar bahasa isyarat dan membaca bibir, yang umumnya dilakukan oleh penderita dengan gangguan pendengaran berat sehingga bisa berkomunikasi dengan orang lain.

Tindakan-tindakan di atas bisa dilakukan dengan berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Karena begitu pentingnya indera pendengaran kita, maka tidak ada salahnya bagi kita untuk selalu menjaga agar organ pendengaran kita selalu berfungsi dengan baik. Caranya adalah dengan melakukan tindakan pencegahan untuk mengurangi resiko menderita gangguan pendengaran, seperti:

  • Tidak menggunakan cotton-bud ketika membersihkan telinga karena hal tersebut akan mendorong kotoran telinga semakin masuk ke dalam secara perlahan
  • Menghindari aktivitas-aktivitas yang beresiko merusak pendengaran seperti bermain petasan, berburu dengan senapan, dan mendengarkan musik melalui earphone terlalu sering.
  • Lindungi telinga dengan menutupnya menggunakan tangan atau earmurff ketika sering berada di tempat yang terlalu bising
  • Segera pergi ke dokter jika merasa ada masalah dengan telinga seperti sakit di bagian dalam telinga atau telinga berdengung tanpa sebab.

Please rate this

and share :