Temui Lokasi Terdekat Kami...

Pendengaran Periferal

Pendengaran Periferal

Fungsi pokok pendengaran periferal adalah untuk mengkonversi suara (ataupun perbedaan tekanan udara) menjadi sinyal listrik yang dapat ditafsirkan otak. Telinga menangkap bunyi dan menyalurkannya ke dalam liang telinga. Karena lokasi mereka di kedua sisi kepala dan menghadap ke depan, suara yang terdengar dari depan diterima lebih keras daripada suara dari belakang (ada perbedaan kenyaringan) dan suara mencapai satu telinga lebih cepat daripada ke telinga yang satunya (ada perbedaan waktu). Perbedaan bentuk telinga memberikan "warna" tertentu untuk setiap suara. Perbedaan permukaan telinga dan pintu masuk liang telinga menyebabkan suara yang masuk menjadi lebih keras.

Dikarenakan bentuknya, liang telinga mengeluarkan suara dalam rentang 2-4,000 Hz yang sangat penting untuk memahami pembicaraan.

Pada akhir saluran telinga adalah gendang telinga, yang mulai bergetar bila terkena gelombang suara.

Pada gendang telinga melekat 3 tulang kecil yang bergetar bersama gendang telinga saat ia bergetar. Tulang terakhir dari bermacam tulang yang ada adalah Stapes yang bergerak masuk dan keluar dari rongga berisi cairan di tengkorak yang disebut Koklea. Koklea diisi dengan ribuan sel kecil, yang disebut haircells (sel rambut), yang ketika dirangsang menimbulkan impuls listrik. Haircells ini terhubung ke helai saraf pendengaran yang meneruskan sinyal listrik ke otak.


 

Koklea, Nada & Frekuensi

Koklea merupakan bagian penting pendengaran kita, sebagai bagian yang mengubah energi mekanik menjadi stimulasi listrik.

Gerakan stapes masuk dan keluar dari Koklea menghasilkan gelombang dalam cairan. Sel rambut yang ada di daerah tertentu di Koklea akan merespon dengan menghasilkan listrik, tergantung pada frekuensi gelombang yang masuk. Ini adalah proses pendengaran Perifer mengubah frekuensi/nada.

Semakin keras suara, maka akan semakin kuat gelombang dalam cairan, dan akan makin banyak sel rambut di daerah tertentu yang terstimulus. Semakin sel rambut mendapat stimulus, maka semakin keras pula frekuensi/nada yang dirasakan.


TOP